Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

350 Antelop Langka Tewas karena Petir di Kazakhstan

Kompas.com - 14/05/2021, 20:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

ASTANA, KOMPAS.com - Otoritas Kazakhstan mengatakan pada Jumat (14/5/2021), bahwa sekitar 350 antelop Saiga yang terancam punah telah terbunuh, diduga karena oleh petir.

Penduduk desa menemukan mayat kelompok hewan langka itu di tanah stepa di bagian barat negara tersebut.

Baca juga: 18 Gajah Tewas di Hutan Lindung India Diduga Tersambar Petir

Penemuan ini terjadi selama musim melahirkan untuk Saiga, yang dikenal dengan hidung bulatnya yang khas.

Kementerian Ekologi Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petir adalah kemungkinan penyebab kematian mereka "karena ada ‘jejak ‘sambaran petir di bangkai."

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang memiliki "Daftar Merah" sebagai rujukan ilmiah untuk satwa liar yang terancam, mencantumkan Saiga sebagai salah satu dari lima spesies antelop yang sangat terancam punah.

Populasi hewan dewasa dari binatang ini sekitar 124.000.

Baca juga: Ditemukan Katak Raksasa Seukuran Bayi Manusia, Ternyata Spesies Langka

Kazakhstan adalah rumah bagi sebagian besar jenis hewan terancam punah ini. Sementara, wilayah Kalmykia Rusia dan Mongolia menampung populasi yang jauh lebih kecil.

Pada 2015, bakteri hidung yang menyebar dalam kondisi hangat dan lembab yang tidak biasa memusnahkan populasi hewan ini.

Sekitar 200.000 lebih antelop atau setengah total populasi global saat itu tewas karena bakteri tersebut.

Dalam survei udara pada 2019, Kazakhstan mengatakan populasi Saiga diperkirakan lebih dari 330.000 individu.

Perburuan adalah ancaman terus-menerus, didorong oleh permintaan tanduk dalam pengobatan tradisional China.

Para pemimpin Kazakhstan berjanji untuk menindak kejahatan tersebut, setelah dua penjaga di negara itu dibunuh oleh pemburu liar pada 2019.

Baca juga: Habitatnya Tergerus, Platipus Spesies Asli Australia Terancam Punah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com