Anjing Setia Ini Menunggu Pemilik yang Meninggal karena Covid-19

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemandangan menyentuh terjadi di Thailand, di mana seekor anjing setia terus menunggu majikan yang meninggal karena Covid-19.

Saeng-Ngern Thanarungwit dilarikan ke rumah sakit pada 20 April, dan wafat setelah sembilan hari dirawat.

Keluarga pria berusia 76 tahun itu juga dirawat karena virus corona, membuat rumah Saeng-Ngern sepi.

Baca juga: Viral Video Anjing Setia Temani Pemiliknya yang Tidur Memakai Ventilator

Foto yang beredar pada 4 Mei menunjukkan seekor anjing cokelat berdiri gagah menjaga rumah majikannya, di Provinsi Chachoengsao.

Hewan itu dilaporkan sendirian menjaga rumah itu, dan dirawat oleh salah satu tetangga yang sangat khawatir dengan kondisinya.

Tetangga memberi makan binatang itu hingga keluarga Saeng-Ngern pulih dari Covid-19, dan pulang ke rumah.

Salah satu tetangga Saeng-Ngern mengungkapkan dikutip Daily Mirror Kamis (6/5/2021), anjing itu begitu gagah.

Namun, hewan itu nampak ketakutan karena sendirian ditinggal di rumah pemilinya selama lebih dari sepekan.

"Pemiliknya meninggal karena corona. Dia nampak sedih karena sendirian. Apalagi keluarga uang lain masuk rumah sakit," ujar Arnon Namporn.

Baca juga: Anjing Setia Ini Berjalan 60 Km Selama 26 Hari untuk Pulang ke Majikannya

Arnon mengaku dia dan tetangga lainnya tidak tahu jika seluruh keluarga Saeng-Ngern dirawat karena corona.

Dia mengira hewan itu pasti kelaparan selama beberapa hari sebelum mereka tahu dia ditinggal sendiri.

Arnon menuturkan, dia dan warga lainnya sepakat memberi makan dan air hewan itu hingga keluarga yang lain pulang.

Baca juga: Anjing Setia Ini Terus Menunggu 3 Bulan, Meski Pemiliknya Meninggal karena Covid-19

"Anjing ini sudah tidak mempunyai siapa pun. Saya berharap keluarganya segera pulang hingga dia tak merasa kesepian," ulas Arnon.

Arnon mengatakan, meski warga memberi makan, dia paham jika binatang itu merasa kesepian di rumah yang dijaganya.

Pada Senin (3/5/2021), Thailand melaporkan 2.112 kasus Covid-19 dan 15 korban meninggal.