NEW DELHI, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meminta warganya untuk keluar dari India sesegera mungkin, karena krisis Covid-19 di negara itu memburuk dengan kecepatan yang mencengangkan.
Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan anjuran perjalanan Level 4, yang tertinggi dari jenisnya. Berisi pemberitahuan bagi warga AS "untuk tidak bepergian ke India atau pergi segera jika aman untuk melakukannya."
Baca juga: India Tetap Langsungkan Pemilu Saat Lonjakan Covid-19 Belum Terkendali
“Ada 14 penerbangan harian langsung antara India dan AS dan layanan lain yang terhubung melalui Eropa,” kata Kementerian itu.
Otoritas dan rumah sakit India berjuang mengatasi infeksi dan kematian Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bloomberg melaporkan, data resmi pada Kamis (29/4/2021) menunjukkan kasus baru naik secara mengejutkan selama 24 jam terakhir menjadi 379.257 rekor baru lain.
Sementara tambahan kematian tercatat 3.645 nyawa, membuat total lebih dari 204.800 orang tewas.
"Warga negara AS melaporkan ditolak masuk ke rumah sakit di beberapa kota, karena kurangnya ruang," tulis situs web Kedutaan Besar dan Konsulat AS di India dalam peringatan kesehatan.
Dalam peringatan yang diterbitkan otoritas AS juga disebutkan bahwa warga negara AS yang ingin meninggalkan India, harus memanfaatkan pilihan transportasi komersial yang tersedia sekarang.
Semua layanan rutin warga negara AS dan layanan visa di Konsulat Jenderal AS Chennai telah dibatalkan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, siapa pun yang kembali ke AS dari luar negeri harus menjalani tes virus Covid-19 antara tiga dan lima hari setelah perjalanan.
Orang yang belum divaksinasi juga harus tinggal di rumah dan melakukan karantina mandiri selama seminggu.
Negara Asia Selatan sekarang memiliki beban kasus dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan 18,4 juta kasus yang terkonfirmasi.
Covid-19 itu telah mencengkeram penduduk India dengan tingkat keparahan yang tidak terlihat pada gelombang pertama.
Timbunan kayu pemakaman massal, antrean ambulans di luar rumah sakit penuh sesak. Permohonan oksigen beredar di media sosial, banyak warga yang putus asa.
Kondisi ini memperlihatkan betapa tidak siapnya pemerintah federal dan negara bagian India untuk menangani wabah terbaru.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia saat Tsunami Covid-19 India: Saya Tak Berani ke Laboratorium