Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 di India Capai Rekor Tertinggi 4 Hari Berturut-turut

Kompas.com - 25/04/2021, 21:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di India dilaporkan 349.691 pada Sabtu (24/4/2021), jadi 4 hari berturut-turut mencapai rekor kasus harian tertinggi di dunia.

Melaporkan juga jumlah kematian harian tertinggi selama 9 hari berturut-turut, menambahkan 2.767 kematian dalam 24 jam terakhir.

Negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu telah mencatat lebih dari 1 juta kasus baru dalam 3 hari terakhir, menjadikan total mencapai 16,9 juta kasus virus corona yang tercatat, dan 192.311 kematian.

Baca juga: Corona India Naik Pesat, Uni Eropa Siapkan Bantuan Cepat

Jumlah kasus infeksi Covid-19 meroket menghancurkan masyarakat dan rumah sakit di India.

Melansir CNN pada Minggu (25/4/2021), semuanya dalam kondisi kekurangan pasokan, tempat tidur unit perawatan intensif, obat-obatan, oksigen, dan ventilator.

Mayat menumpuk di kamar mayat dan krematorium, dan pihak berwenang terpaksa mengadakan kremasi massal di tempat-tempat sementara.

Enam minggu lalu, Menteri Kesehatan India menyatakan bahwa negara "berada di ujung permainan" pandemi Covid-19.

Namun pada Minggu (25/4/2021), menggambarkan "permainan" pandemi Covid-19 di India belumlah berakhir, menurut penghitungan CNN dari angka-angka kasus virus corona dari Universitas John Hopkins.

Baca juga: Covid-19 India: Kisah Pilu Ibu yang Dirampok dan Putranya Meninggal Usai Ditolak RS

Dalam program radio bulanannya, Perdana Menteri India Narendra Modi pada Minggu menekankan pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan menyebut gelombang kedua virus ini sebagai "badai" yang telah "mengguncang bangsa."

"Saya berbicara kepada Anda pada saat Covid-19 sedang menguji kesabaran dan kemampuan kami untuk menahan rasa sakit. Banyak orang yang kami cintai telah meninggalkan kami terlalu cepat," ujar Modi.

"Setelah berhasil mengatasi gelombang pertama, kesadaran bangsa menjadi tinggi. Yakin. Tapi, badai ini telah mengguncang bangsa," lanjutnya.

Pada Sabtu (24/4/2021), Kementerian Kesehatan mengatakan telah memberikan lebih dari 140 juta dosis vaksin Covid-19, dan 2,4 juta di antaranya dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Virus Corona di India Ubah Jalanan Penuh Tumpukan Kayu Pembakaran Mayat

Pembatasan perjalanan dari dan ke India

Jerman dan Korea Selatan mengumumkan pembatasan perjalanan baru untuk India mulai Minggu (25/4/2021) di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas varian virus corona B.1.617, yang pertama kali terdeteksi di India.

Kementerian Kesehatan India mengatakan B.1.617 atau disebut juga "mutasi ganda" meningkatkan infektivitas dan mengurangi kekebalan.

Baca juga: Corona India Update: AS Bakal Bantu Pemerintah dan Tenaga Kesehatan

"Agar tidak membahayakan kampanye vaksinasi kami, perjalanan ke India harus dibatasi secara signifikan," tweet Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.

Mulai Minggu malam wkatu setempat, hanya warga negara Jerman dengan tes Covid-19 negatif yang diizinkan memasuki negara setelah dari India, dan harus segera dikarantina selama 14 hari.

"Penerbangan yang membawa warga Korea Selatan (dari India) akan diizinkan, tetapi dengan kapasitas terbatas," kata pejabat kesehatan Korea Selatan Son Young-rae dalam sebuah penjelasan.

Baca juga: Kematian Covid-19 di India Membludak, Pemerintah Serukan Kremasi di Halaman Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com