Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darién Gap, Hutan Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Kompas.com - 21/04/2021, 19:23 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jalan raya Benua Amerika yang membentang dari Pantai Prudhoe di ujung utara Alaska, Amerika Serikat (AS) ke Ushuaia, Argentina bisa dikatakan sebagai jalan raya dengan rekor terpanjang di dunia.

Bagaimana tidak, jalan raya yang membujur dari titik paling utara ke titik paling selatan Benua Amerika itu memiliki panjang sekitar 48.000 kilometer (km).

Namun, terdapat satu celah di Amerika Tengah yang memutus jalur tersebut. Celah ini adalah Darién Gap, hamparan hutan tropis liar tak terjamah infrastruktur yang kerap disebut sebagai hutan paling berbahaya dan mematikan di dunia.

Disebut demikian karena hutan itu berisi banyak pegunungan dengan rawa, hewan-hewan dan penyakit berbahaya, serta para gerilyawan dan pengedar narkoba yang mematikan.

Baca juga: Dubes RI di Panama City Serahkan Surat Kepercayaan ke Presiden Panama

Dilansir BBC, Kamis (14/8/2014), Darién Gap membentang dari pantai utara ke pantai selatan Panama. Panjangnya sekitar 100 hingga 160 km dan tidak memiliki jalan memutar, kecuali lewat laut.

Cukup banyak penjelajah yang berusaha menaklukkan medan liar ini, tetapi sebagian besar tidak berhasil. Medan yang terjal dan sulit dilewati dengan berbagai hewan mematikan membuat perjalanan melintasi hutan ini terasa mustahil.

Kemustahilan penjelajah menguasai wilayah ini bahkan sudah terlihat sejak Bangsa Spanyol pertama kali membuat pemukiman di tanah Amerika pada 1510. Upaya ini gagal setelah pemukiman mereka dibakar oleh penduduk asli Benua Amerika.

Selain para penakluk dari Spanyol, Bangsa Skotlandia juga pernah mencoba menguasai celah ini pada 1698. Namun, usaha mereka juga gagal lantaran adanya gelombang penyakit ganas dan serangan dari Bangsa Spanyol.

Baca juga: [POPULER MONEY] Penjelasan Shopee soal Tak Bisa Pilih Kurir | Perbedaan Terusan Suez dan Terusan Panama

Hingga pada 1972, ekspedisi yang dipimpin oleh perwira militer Inggris bernama Gavin Thompson menjadi percobaan menembus Darién Gap pertama yang berhasil. Dengan tim beranggotakan enam orang, Thompson memulai perjalanan dari Alaska menuju Panama menaiki mobil Range Rover.

Saat mencapai Darién Gap, Thompson membawa 64 orang tambahan yang terdiri dari insinyur dan ilmuwan untuk membantunya meretas jalan di belantara lebat tersebut. Perjalanan ini memakan waktu seratus hari.

Ekspedisi itu pun tidak bisa dibilang mudah karena tim Thompson harus melewati berbagai macam rintangan, mulai dari jalan yang sulit dan berbahaya, kalajengking dan semut, kelelawar vampire, babi hutan, hingga malaria dan demam berdarah.

Perjalanan yang tidak kalah sulit dilalui oleh Loren Upton dan Patty Mercier pada 1985 hingga 1987. Ekspedisi melintasi hutan belantara ini bahkan memakan waktu hingga 741 hari.

Baca juga: Mengapa Kapal Berbendera Panama Menguasai Lautan Dunia?

Perjalanan keduanya memakan waktu lebih dari dua tahun karena mobil yang mereka kemudikan hanya bisa bergerak 240 meter (m) per hari.

Hutan yang dipenuhi satwa dan penyakit mematikan

MelansirThe Manual, Rabu (21/4/2021), banyak sekali satwa dan penyakit berbahaya di Darién Gap yang menunggu para penjelajah. Salah satu satwa yang paling berbahaya adalah ular berbisa Fer-de-lance.

Ular berbisa tersebut merupakan satwa paling beracun di Darién Gap. Satu gigitan reptil ini bisa menyebabkan nekrosis lokal atau kematian jaringan tubuh yang bisa mengarah pada penyumbatan darah dan kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com