Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Terus Bentrok dengan Negara Barat, Begini Pembelaan Xi Jinping

Kompas.com - 20/04/2021, 16:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping pada Selasa (20/4/2021) mengklaim negaranya tidak akan mengejar dominasi atas negara lain, terlepas dari seberapa kuat pengaruh negara itu di dunia.

Pemimpin Partai Komunis China itu juga menyerukan pemerintahan global yang "lebih adil dan setara.”

Baca juga: Tiap 10 Jam, FBI Buka Investigasi Baru Terkait Pemerintah China

Beijing terus bentrok dengan negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS), Eropa dan negara-negara lain di Asia-Pasifik, tentang masalah-masalah mulai dari hak asasi manusia (HAM) hingga praktik perdagangan yang tidak adil.

Negara-negara tersebut telah menyuarakan kekhawatiran bahwa meningkatnya pengaruh politik dan ekonomi China telah mengancam tatanan global.

"Betapapun kuatnya kami tumbuh, China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi atau lingkup pengaruh. China juga tidak akan pernah terlibat dalam perlombaan senjata," kata Xi pada upacara pembukaan The Annual Boao Forum for Asia, melansir CNBC.

Xi juga kembali mengklaim, China adalah pemenang dalam globalisasi dan sistem perdagangan multilateral. Dan menyerukan bahwa aturan internasional tidak boleh ditetapkan hanya oleh satu atau beberapa negara.

China sendiri telah terlibat dalam sanksi perdagangan sepihak terhadap negara-negara termasuk Australia. Sebab negara itu menyuarakan dukungan untuk penyelidikan internasional terhadap penanganan virus corona di China.

Baca juga: China Beri Peringatan AS: Jangan Main Api soal Taiwan

Tanpa menyebut nama negara mana pun, Xi mengatakan negara-negara besar harus berperilaku "sesuai dengan status mereka dan dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar."

Dia juga mengkritik mentalitas "Perang Dingin" dan "konfrontasi ideologis." Negara mana pun yang mencampuri urusan dalam negeri orang lain, menurutnya tidak akan mendapatkan dukungan dari siapa pun.

"Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni," kata Xi dalam sambutannya dalam forum tersebut melansir Reuters.

Pernyataan Xi muncul ketika hubungan AS-China dimulai dengan awal yang buruk di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Amerika Serikat, Inggris Raya, Jepang, dan lainnya telah berbicara menentang China.

Mereka menyorot masalah-masalah mulai dari otonomi Hong Kong (wilayah administratif khusus China), hingga tuduhan pelanggaran HAM yang serius di China barat.

Beijing menuduh Washington ikut campur dalam urusan dalam negerinya.

Bulan lalu, Biden mengatakan China memiliki "tujuan besar untuk menjadi negara terkemuka, negara terkaya di dunia dan negara paling kuat di dunia."

Presiden AS mengatakan dia tidak akan membiarkan itu terjadi di bawah pengawasannya.

Baca juga: Aktivitas Militer Melonjak, AS dan China Kerahkan Kapal Induk ke Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com