MEXICO CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Meksiko mengakui, angka korban meninggal Covid-19 yang sebenarnya lebih tinggi 60 persen dari daftar resmi.
Jika jumlah yang dipaparkan, 201.429, kini angka sebenarnya kematian akibat virus corona berada di atas 321.000 orang.
"Negeri Sombrero" begitu sedikit menggelar tes. Kondisi itu diperparah dengan rumah sakit yang kewalahan.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Brasil Makin Memburuk, Korban Meninggal Harian Capai 2.286 Orang
Akibatnya, banyak orang Meksiko yang meninggal di rumah mereka tanpa sempat dites apakah terjangkit Covid-19.
Karena itu, jalan untuk mendapatkan pemahaman akan kondisi sebenarnya adalah dengan melihat sertifikat kematian.
Pada Sabtu (27/3/2021), pemerintah setempat disebut secara diam-diam menerbitkan laporan korban meninggal virus corona.
Dari laporan itu, terdapat 294.287 kematian sejak "Negara Telenovela" itu didera pandemi pada 14 Februari.
Kemudian sejak 15 Februari, terdapat 26.772 mortalitas dengan hasil tes menunjukkan mereka positif corona.
Dilansir The Sun Minggu (28/3/2021), jika jumlah itu benar, maka kematian karena corona mencapai 321.059 orang.
Angka itu jelas bakal menyalip Brasil, negara dengan tingkat kematian akibat corona tertinggi kedua dunia setelah AS.
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, Brasil melaporkan 307.000 korban meninggal, sementara AS 548.000.
Tetapi secara populasi, Meksiko yang berpenduduk 126 juta jiwa kalah jauh dibandingkan dengan dua negara tersebut.
Laporan itu juga menjabarkan seberapa mematikannya gelombang kedua penularan Covid-19 yang terjadi di "Negeri Sombrero".
Mantan Presiden Felipe Calderon di Twitter menyatakan, ada 400.000 orang yang tewas karena virus corona.
Baca juga: Biden Sebut Korban Meninggal Covid-19 di AS Sama Seperti Korban Tewas Perang Dunia II
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.