MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang bocah 11 tahun di Rusia mencoba bunuh diri dengan loncat dari lantai 23, setelah patah hati gadis pujaannya menyukai orang lain.
Beruntungnya, nyawa anak itu selamat karena dia mendarat di sebuah truk yang tengah terparkir di bawah gedung.
Anak itu, diidentifikasi bernama Mazar, jatuh dari ketinggian 70 meter dari apartemen di kawasan Novocheboksarsk.
Baca juga: Perusahaan di Jepang Memiliki Cuti Patah Hati dengan Berbagai Versi, seperti Apa Ceritanya?
Bocah 11 tahun itu dilarikan ke rumah sakit karena patah di sejumlah tempat. Untungnya, dia masih sadar dan bisa berbicara.
Polisi hendak melakukan penyelidikan, ketika pemerintah lokal menuturkan Mazar sengaja bunuh diri dari lantai 23.
Sebab sebelum meloncat, dia meninggalkan sepucuk surat kepada orangtuanya bertuliskan "terima kasih sudah memberikanku masa kecilku".
Dikatakan Mazar patah hati karena gadis yang dia sukai, dan hendak dia ajak menikah, ternyata menaruh perasaan pada orang lain.
Penegak hukum kota Volga Rover menerangkan, anak itu diketahui bolos sekolah, yang diketahui meloncat dari lantai 23.
Rekaman CCTV yang dipasang di kawasan parkir menunjukkan, kaca van itu sampai hancur dan penyok terkena Mazar.
Baca juga: Diselingkuhi, Mantan Pacar Kontestan Miss Hong Kong Patah Hati dan Bunuh Diri
Dalam surat yang ditulis untuk orangtuanya, diungkapkan oleh media Rusia, Mazar menyatakan sudah berjanji akan meloncat.
Oleg Nikolaev, pejabat senior di Republik Chuvashia, dengan emosional meminta orangtua untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis anaknya.
Dilansir Daily Mail Jumat (19/3/2021), Nikolaev menjelaskan seluruh sumber daya kota dikerahkan untuk menyelidiki insiden tersebut.
Dia mengatakan bocah itu sangat beruntung, karena nyawanya terselamatkan berkat truk yang terparkir.
Baca juga: Curhat Model Pria Takut Berhubungan Seks karena Disfungsi Ereksi akibat Patah Hati
"Ini sangat darurat. Sangat penting mengamati kondisi psikologis dan membangun hubungan kepercayaan dengan anak," tegasnya.
Viktoria Terentyeva, orangtua teman sekelas Mazar, menyuarakan dukacita kepada ayah dan ibu bocah 11 tahun tersebut.
"Saya berdoa semoga dia sehat lagi. Ini sangat mengerikan. Para orangtua, perhatikanlah buah hati kalian," kata Terentyeva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.