Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Yakin Target Vaksinasi 100 Juta Orang di AS Terpenuhi Pekan Ini

Kompas.com - 19/03/2021, 15:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menyatakan, targetnya memvaksinasi 100 juta orang dalam 100 hari bisa terpenuhi pada pekan ini.

"Saya dengan bangga mengumumkan besok (Jumat), 58 hari dari pemerintahan kami, vaksinasi bagi 100 juta orang AS telah kami penuhi," ujar dia.

Preisden berusia 78 tahun itu menyatakan, kebijakannya mencegah Covid-19 dimulai dengan dia dilantik pada 20 Januari lalu.

Baca juga: Disebut Pembunuh oleh Biden, Putin Balas dengan Pepatah

Saat kampanye, Biden menegaskan dia bakal menggalakkan vaksinasi terhadap 100 juta orang di 100 hari pemerintahannya.

Kini, setelah target itu dia capai dalam waktu relatif singkat, dia menuturkan bakal membeberkan kebijakan baru pekan depan.

Dia menjelaskan delapan pekan lalu, hanya delapan pekan dari warga lansia yang mendapat vaksin Covid-19.

"Kini, sudah ada 65 persen warga berusia 65 tahun ke atas yang divaksinasi," jelas presiden ke-46 AS itu.

Dia menuturkan tingginya lansia yang divaksinasi adalah langkah penting, karena kelompok itu mewakili 80 persen korban meninggal di AS.

Dilansir AFP Kamis (18/3/2021), lebih dari 500.000 orang di "Negeri Uncle Sam" meninggal akibat virus corona.

Baca juga: Putin Tantang Biden untuk Berbicara Live Online Tanpa Rekaman, Setelah Dituduh Pembunuh

Sempat menuai keraguan, kini tenaga kesehatan dilaporkan bisa menginokulasi 2-3 juta orang per harinya.

Meningkatnya vaksinasi dibarengi dengan penurunan angka infeksi, memunculkan kepercayaan bahwa ekonomi AS bakal bergeliat kembali.

Namun, pejabat kesehatan setempat tetap menyuarakan peringatan, di tengah meningkatnya lagi infeksi dan strategi vaksinasi yang lambat di Eropa.

Baca juga: Putin Disebut Pembunuh oleh Biden, Rusia Tuntut AS Minta Maaf

Biden juga menanggapi peringatan itu. Dia meminta agar publik AS tidak terlalu berlebihan melakukan euforia.

"Ini bukan waktunya kita lengah Ilmuwan sudah menyebutkan adanya peningkatan kasus di sejumlah negara bagian," kata dia.

Presiden dari Partai Demokrat itu juga meminta publik tetap waspada, karena varian baru Covid-19 bisa membuat situasi lebih buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com