Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19: 16 Daerah di Perancis Berlakukan Lockdown selama Sebulan

Kompas.com - 19/03/2021, 13:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

PARIS, KOMPAS.com - Sebanyak 16 daerah di Perancis memberlakukan lockdown selama sebulan, terhitung sejak Jumat (19/3/2021).

Dalam pernyataan yang diumumkan Perdana Menteri Jean Castex, karantina wilayah itu tidak terlalu ketat dibanding Maret dan November.

Sekolah masih tetap dibuka, dan aktivitas luar ruangan juga diizinkan dengan catatan berada di radius 10 km dari rumahnya.

Baca juga: Tahun Lalu Sempat Lockdown, Italia Bersiap Tutup Toko dan Restoran Lagi

Toko yang sifatnya non-esensial, kecuali toko buku, diharuskan untuk tutup selama lockdown diberlakukan.

Perjalanan ke antar-wilayah dilarang, dengan jam malam bakal diterapkan mulai pukul 19.00 waktu setempat.

Selama ini, otoritas "Negeri Anggur" mengandalkan lockdown akhir pekan dan jam malam untuk mencegah Covid-19.

Namun, meroketnya kasus infeksi disertai dengan lemahnya strategi vaksinasi, membuat pemerintah terpaksa galak demi mencegah penularan.

Pengumuman itu terjadi setelah Kamis (18/3/2021), Perancis melaporkan kasus harian mencapai 34.998 orang.

Kemudian tambahan 268 korban meninggal membuat "Negeri Anggur" mengalami 91.679 kematian akibat virus corona.

Baca juga: “Transformer dan T-Rex”, Sambut Siswa Kembali Masuk Sekolah Setelah Lockdown

Dalam konferensi pers PM Castex menerangkan mereka terpaksa mengarantina 16 daerah itu karena ancaman gelombang tiga.

Dia menerangkan, saat ini Perancis tengah berjibaku melawan varian baru corona yang penularannya begitu cepat.

"Inilah saatnya untuk melangkah lebih jauh, dengan larangan yang lebih menuntut di masa kritis ini," kata dia dikutip Sky News.

Selain kasus infeksi, lockdown ini juga ditengarai keputusan pemerintah menunda pemberian vaksin dari Oxford-AstraZeneca.

Baca juga: Komite Penanganan Covid-19: RI Tak Punya Kemampuan Lockdown Total

Perancis dan puluhan negara lainnya di seluruh dunia menangguhkan obat itu setelah munculnya kasus penggumpalan darah.

Tetapi, PM Castex menjelaskan vaksinasi akan dilanjutkan lagi Jumat, di mana dia bakal divaksinasi juga.

Dia mengatakan, vaksin AstraZeneca terbukti aman berdasarkan pernyataan Badan Obat-obatan Eropa (EMA).

"Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca efektif. Seperti yang sudah diutarakan oleh regulator Eropa," tegasnya.

Baca juga: Kapasitas RS Kritis, Nakes Brasil Mohon Pemerintah Terapkan Lockdown Ketat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com