Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Diangkat, Dubes Myanmar Utusan Militer Langsung Mundur, Ternyata...

Kompas.com - 05/03/2021, 14:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Duta besar Myanmar yang baru diangkat militer sebagai utusan untuk PBB langsung mengundurkan diri.

Ia berkata, dubes sebelumnya yang dipecat oleh junta militer masih sah menjabat, menurut keterangan juru bicara PBB pada Kamis (4/3/2021).

Militer Myanmar yang menggulingkan para pemimpin sipil dalam kudeta 1 Februari, memecat dubes Kyaw Moe Tun pada Sabtu (27/2/2021).

AFP mewartakan, para jenderal lalu mengangkat wakilnya, Tin Maung Naing, sebagai penggantinya.

Baca juga: Status Siaga II, Kemenlu Imbau WNI di Myanmar Tetap di Rumah

Namun pada Kamis juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, Tin Maung menyerahkan surat pengunduran diri mengingat Kyaw Moe Tun masih merupakan perwakilan tetap Myanmar untuk PBB.

Kyaw Moe Tun sebelumnya pada Senin (1/3/2021) sempat mengirim surat ke presiden Sidang Umum PBB, yang menegaskan kudeta Myanmar melanggar hukum dan oleh karena itu militer tidak berhak melengserkannya.

"Karena itu saya ingin mengonfirmasi kepada Anda bahwa saya masih menjadi wakil tetap Myanmar untuk PBB," tambahnya.

Baca juga: Beredar Video Kebrutalan Aparat Myanmar, Dunia Diminta Bertindak

Akan tetapi, pada Selasa (2/3/2021) Kementerian Luar Negeri Myanmar menginfokan PBB bahwa Kyaw Moe Tun telah dicopot dari posnya.

Dujarric pada hari yang sama lalu memeriksa dua surat kontradiktif itu, dan berkata akreditasi PBB serta komiter protokol akan menyelidikinya.

Mereka dapat membawanya ke Sidang Umum PBB untuk mencari suara mayoritas.

Hasil putusan itu berefek besar, karena berarti mengakui siapa yang memegang kekuasaan di Myanmar.

Sejak Selasa Kyaw Moe Tun mengadakan pertemuan dengan para mitranya dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang menegaskan kembali dukungan mereka.

Baca juga: Dukacita Banjiri Upacara Pemakaman Kyal Sin, Remaja Myanmar yang Ditembak Junta Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com