TEXAS, KOMPAS.com - Seorang ibu memutuskan untuk tidak berdiam diri setelah kehilangan anaknya karena menelan baterai kancing (baterai jam).
Setelah dirawat selama dua bulan setelah dokter menemukan baterai kecil di kerongkongan Reese, bayi 17 bulan itu tidak pernah pulih.
Sang ibunya, Trista Hamsmith, sangat khawatir ketika, Reese yang periang menjadi lesu, sesak dan terengah-engah.
Awalnya dokter spesialis anak mendiagnosisnya dengan infeksi pernapasan dan memberinya obat selama akhir pekan. Dokter menyuruh orang tuanya untuk membawanya kembali pada Senin, jika kondisinya memburuk.
Begitu Hamsmith menyadari bahwa baterai kancing dari remote control hilang, sang ibu bergegas membawa bayinya ke ruang gawat darurat.
"Mereka melakukan rontgen dan memastikan bahwa benda itu ada di sana dan mereka melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan baterainya," katanya kepada USA Today.
Dokter Emily Durkin menerangkan menelan baterai kancing dapat menyebabkan cedera serius pada beberapa anak, terutama jika baterainya tersangkut di kerongkongan.
Esofagus memiliki dua area yang sempit, di ujung atas dan bawah, dan baterai kancing seringkali terjebak di sana.
“Jika Anda mendapatkan baterai kancing yang sempit, datar, seperti pancake yang tersangkut di salah satu penyempitan alami ini, maka dinding depan dan belakang kerongkongan akan mengimpit baterai kancing,” kata Durkin.
Baca juga: Balita 2 Tahun Jatuh dari Balkon Lantai 12, Selamat karena Sopir Pengantar Paket
“(Ini) menghambat jalur kerongkongan itu, dan arus listrik benar-benar mengalir melalui jaringan esofagus. Dan ketika itu terjadi, itu mulai membunuh jaringan yang terbakar." tambah direktur medis operasi anak-anak di Rumah Sakit Anak Helen DeVos di Grand Rapids, Michigan itu.
Hal itu bisa sangat cepat membuat lubang di kerongkongan, yang bisa menyebabkan banyak komplikasi. Alhasil luka yang sangat parah bisa mengancam seorang anak.
Kondisi itu membutuhkan operasi dan bisa membuat mereka makan dengan selang.
Reese menjalani operasi darurat pada akhir Oktober dan sempat dibebaskan pulang ke rumah setelah tinggal sebentar di rumah sakit.
Thanksgiving this year has been very different for our family. Reese is struggling still fighting the sedation. We moved...
Posted by Pray for Reese Hamsmith on Thursday, 26 November 2020
Beberapa hari kemudian, keluarga Hamsmith kembali ke ruang gawat darurat saat kondisi Reese mulai menurun kembali. Dokter bedah ingin melakukan CT scan.
"Kami menemukan adanya fistula, yang seperti lorong," kata Hamsmith.