Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel: Pencemaran Terburuk di Laut Mediterania Bukan karena Kapal Tanker Yunani

Kompas.com - 01/03/2021, 10:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Otoritas Israel menyatakan telah membersihkan kapal tanker Yunani dari kecurigaan terkait dengan tumpahan minyak di garis pantai Mediterania.

Masalah itu menimbulkan polusi minyak besar-besaran di garis pantai Mediterania dan menghancurkan kehidupan laut di sekitarnya.

Ini dipandang sebagai insiden pencemaran laut terburuk di Israel dalam beberapa dekade.

Angin kencang dan gelombang tinggi yang luar biasa menghantam seluruh garis pantai Mediterania Israel pada 17 Februari. Berton-ton minyak mengotori 160 kilometer (96 mil) pantai dari perbatasannya dengan Jalur Gaza hingga Lebanon.

Relawan telah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membersihkan pantai. Sementara pejabat dari kementerian perlindungan lingkungan Israel melakukan penyelidikan terhadap sumber tumpahan.

Laporan media Israel menyebut kapal tanker minyak Yunani Minerva Helen sebagai kemungkinan penyebabnya. Tapi pemilik kapal, Minerva Marine Inc., dengan tegas membantah adanya hubungan dengan tumpahan tersebut.

Melansir AFP pada Minggu (28/2/2021), pihak kementerian Israel menyatakan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Yunani pada kapal tanker Minerva Helen. Tapi kapal itu disebut bersih dari kecurigaan keterlibatan dalam peristiwa pencemaran minyak parah di pantai Israel.

Baca juga: Puluhan Peti Mati Mengambang ke Laut Mediterania Usai Pemakaman di Puncak Tebing Runtuh

Pemilik kapal mengatakan laporan media Israel adalah "tuduhan yang tidak berdasar dan tidak akurat".

Dikatakan bahwa kapal itu berada di Mediterania pada hari-hari sebelum badai, "tanpa muatan apa pun di dalamnya" dan karena itu tidak dapat dikaitkan dengan tumpahan.

Perusahaan juga berjanji untuk "bekerja sama dengan otoritas terkait" yang tertarik dengan gerakan Minerva Helen.

Kejahatan lingkungan

Pada Sabtu, di kota pelabuhan Yunani Piraeus, inspektur Israel melakukan "pemeriksaan ekstensif" terhadap Minerva Helen. Hasilnya secara positif mengesampingkan kapal tersebut sebagai sumber polusi menurut kementerian perlindungan lingkungan dalam sebuah pernyataan.

Penyelidikan dilakukan dalam koordinasi dengan otoritas Yunani, dengan bantuan dari Hellenic Coast Guard.

"Kami berkomitmen untuk melakukan semua upaya untuk menemukan kapal di belakang polusi di pantai Israel," kata Menteri Perlindungan Lingkungan Gila Gamliel dalam sebuah pernyataan.

"Polusi ini ada sumbernya, dan kami tidak akan membiarkan tindak pidana lingkungan ini," katanya.

Baca juga: AS dan Jerman Desak Turki untuk Akhiri Provokasi terhadap Yunani di Laut Mediterania Timur

Menurut kementerian, ada "lusinan" kapal yang dicurigai. Inspektur Israel dalam beberapa kasus dibantu oleh badan-badan internasional, sudah mengesampingkan sekitar 10 dari jumlah itu.

Dalam pernyataan Minggu (28/2/2021), Pemerintah Israel mengatakan pihaknya dengan bantuan angkatan udara Israel, masih memantau noda di laut sekitar 150 kilometer lepas pantai yang bisa jadi minyak.

Minyak di laut Mediterania terus terdorong ke sepanjang pantai dari Tel Aviv ke utara. Walaupun pemerintah kota setempat, pekerja kementerian perlindungan lingkungan, dan sukarelawan menyebar di sepanjang pantai. Mereka menggunakan kantong sampah, masker, dan sarung tangan untuk menghilangkan serpihan ter dari pasir, bebatuan, dan tanaman laut.

"Gumpalan minyak ini bisa terus sampai di pantai Israel pada hari-hari berikutnya sesuai dengan arus dan pasang surut," tambahnya.

Baca juga: Minyak Tumpah di Laut, Penyu-penyu di Israel Diselamatkan Menggunakan Mayones

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com