Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Perintahkan Serangan Udara ke Suriah, 17 Orang Tewas

Kompas.com - 26/02/2021, 11:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebanyak 17 orang tewas dalam serangan udara di Suriah yang diperintahkan oleh Presiden Joe Biden.

Ini merupakan aksi militer pertama yang dibuat presiden berusia 78 tahun itu sejak dia dilantik pada 20 Januari.

Kementerian Pertahanan AS menerangkan, operasi militer itu menyasar kelompok pro-Iran di perbatasan Suriah dan Irak.

Baca juga: Aksi Militer Pertama Biden: Serangan Udara ke Suriah

"Atas perintah Presiden Biden, pasukan AS menggelar serangan udara ke infrastruktur yang dipakai milisi pro-Iran," ujar juru bicara Pentagon, John Kirby.

Dia menyatakan, pengerahan kekuatan udara itu adalah balasan atas serangan roket yang menerjang Irak pada 15 Februari.

Hantaman roket yang menyasar wilayah Kurdistan itu menewaskan seorang kontraktor asing, dan melukai sejumlah orang, termasuk tentara AS.

Kirby tidak menerangkan jumlah korban dalam operasi itu. Data tersebut dipaparkan oleh Observasi untuk HAM Suriah.

Dilansir AFP Jumat (26/2/2021), organisasi yang berbasis di Inggris itu menyebut 17 orang tewas dalam insiden di Bukamal.

Jet tempur "Negeri Uncle Sam" menyasar tiga truk yang penuh dengan amunisi. Adapun yang tewas disebut berasal dari jaringan Hashed al-Shaabi.

Baca juga: Instalasi Militer di Irak Diserang Roket, 6 Orang Korban Termasuk Tentara AS

Kirby menerangkan lokasi serangan dipakai oleh Kataeb Hezbollah dan Kataeb Sayyid al-Shuhada, yang berbasis ke Hashed.

Serangan itu terjadi setelah pada 15 Februari, roket menghantam kompleksi militer yang berlokasi di Erbil, dengan korban tewas juga berasal dari rakyat biasa.

Meski Kataeb Hezbollah tidak mengaku bertanggung jawab, Menteri Pertahanan Lloyd Austin ada milisi kuat yang mendalangi serangan di Irak.

"Kami sangat yakin dengan target yang kami kejar. Kami percaya dengan apa yang kami hantam," ujar Austin setelah mengunjungi kapal induk USS Nimitz.

Baca juga: Rusia Lancarkan 130 Serangan Udara, 21 Anggota ISIS Tewas

Iran disebut berusaha mencari momen untuk membalaskan kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani, yang dibunuh AS tahun lalu.

Soleimani, figur senior di Garda Revolusi Iran, adalah penghubung Teheran dengan milisi di seluruh Timur Tengah.

Dia tewas setelah drone AS menghantamnya menggunakan rudal di Baghdad, saat sampai untuk bertemu dengan pejabat Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com