ROMA, KOMPAS.com - Gunung Etna di Pulau Sisilia, Italia merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, mengeluarkan asap dan abu dalam letusan terbaru pada Selasa (23/2/2021) lapor kantor berita AFP.
Akan tetapi, menurut pihak berwenang Italia, letusan gunung berapi itu tidak membahayakan desa-desa di sekitarnya.
"Kami pernah menyaksikan [letusan] yang lebih buruk," kata kepala INGV National Institute for Geophysics and Vulcanology di kota dekat Catania, Stefano Branco, kepada kantor berita Italia AGI.
Baca juga: Gunung Etna Jadi Situs Bersejarah Dunia
Letusan itu diperkirakan dari kawah tenggara gunung dan dimulai pada Selasa sore, ujar Branco yang bersikeras bahwa letusan terbaru "sama sekali tidak mengkhawatirkan".
Namun demikian, dengan batu-batu kecil dan hujan abu yang turun, pihak berwenang memutuskan untuk menutup bandara internasional Catania.
Otoritas darurat mengatakan di akun Twitter mereka bahwa mereka sedang memantau situasi dengan cermat di tiga desa di kaki gunung berapi yakni desa Linguaglossa, Fornazzo, dan Milo.
Baca juga: 21 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Waspada dan Siaga, Mana Saja?
Tampak gumpalan abu berwarna mawar yang spektakuler di atas puncak yang tertutup salju, tetapi awan sebagian besar telah menghilang saat malam tiba, sementara aliran lava terus bersinar.
Letusan terbaru itu telah memesona bahkan para ilmuwan berpengalaman sekalipun, "air mancur lava yang sangat tinggi (lebih dari 1.500 meter) dan 'kipas air mancur' yang spektakuler [tampak] selama paroksisma #Etna yang kuat pada malam 22-23 Februari 2021," ungkap pakar vulkanologi lokal, Boris Behncke dari Observatorium Nasional Etna Italia di Twitter.
Baca juga: Letusan Gunung Berapi Awal Zaman Kapur Picu Pengasaman Laut
Amazingly tall (more than 1500 m) lava fountains and spectacular "fountain fan" during #Etna's violent paroxysm during the night of 22-23 February 2021. View from our home in Tremestieri Etneo. pic.twitter.com/r4ako7UXjr
— Boris Behncke (@etnaboris) February 23, 2021
Dikutip dari Forbes, Behncke menggambarkan letusan dahsyat itu sebagai sesuatu yang "jarang dilihat oleh banyak ilmuwan veteran".
Pada ketinggian 3.324 meter (hampir 11.000 kaki), Etna adalah gunung berapi aktif tertinggi di Eropa dan sering meletus dalam 500.000 tahun terakhir.
Baca juga: Bagaimana Para Ahli Bisa Tahu Gunung Berapi Akan Meletus?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.