Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Serukan Pemulihan Hubungan dengan AS yang Sempat Rusak

Kompas.com - 22/02/2021, 09:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – China menyerukan pemulihan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) yang sempat rusak di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (22/2/2021).

Wang Yi meminta Presiden AS Joe Biden untuk membuka kembali dialog antara kedua negara guna memulihkan hubungan bilateral.

Baca juga: 4 Mantan Intelijen Militer Taiwan Didakwa sebagai Mata-mata China

Dia menambahkan, tindakan pemerintahan Trump untuk menekan dan menahan China menimbulkan kerugian yang masif.

Wang juga meminta Washington untuk menghapus tarif masuk atas barang-barang dari China.

Dia turut mendesak Washington untuk menghormati kepentingan Beijing dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri Beijing.

Baca juga: China Berniat Perluas Manipulasi Cuaca, Negara Tetangga Khawatir

Tak cukup sampai di situ, dia juga meminta AS untuk berhenti "berkomplot" dengan pasukan separatis yang bertujuan "memerdekakan" Taiwan.

"Selama beberapa tahun terakhir, AS memutuskan dialog bilateral di semua tingkatan," kata Wang dalam sambutannya yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.

"Kami siap untuk melakukan komunikasi yang jujur dengan pihak AS dan terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah," imbuh Wang.

Baca juga: China Rilis Video Detik-detik Tentaranya dan Pasukan India Adu Jotos di Perbatasan

Wang menyebut, pembicaraan antara Presiden China Xi Jinping dengan Biden melalui sambungan telepon baru-baru ini merupakan langkah yang positif.

Komentar tersebut muncul setelah hubungan bilateral antara AS dengan China berada dalam titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Beberapa tahun terakhir, Washington dan Beijing telah berselisih di berbagai bidang termasuk perdagangan.

Baca juga: AS Peringatkan China agar Tak Pamer Kekuatan di Laut China Selatan

Perselisihan itu termasuk tuduhan kejahatan hak asasi manusia terhadap etnik minoritas Uighur di Xinjiang dan klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.

Kendati demikian, pemerintahan Biden mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada Beijing.

Biden telah menyuarakan keprihatinannya tentang praktik perdagangan “tidak adil" dari Beijing.

Dia juga mendukung pernyataan pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida terhadap etnik minoritas di Xinjiang.

Baca juga: China Akui Ada Tentaranya yang Tewas Saat Baku Pukul Lawan India di Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com