Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tuding Amerika Berpihak kepada Teroris

Kompas.com - 15/02/2021, 19:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (15/2/2021) menuding Amerika Serikat (AS) berpihak kepada “teroris”.

Pernyataan tersebut dilontarkan Erdogan setelah milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah utara Irak dituduh mengeksekusi 13 orang Turki pada Minggu (14/2/2021).

Di antara para korban tersebut, kebanyakan merupakan tentara dan polisi. Sebelum dieksekusi, ke-13 korban diculik dan dibawa ke sebuah gua.

Baca juga: Pasangan Muda di Turki Bunuh Diri Saat Hadapi Tekanan Ekonomi Dampak Covid-19

Turki mengatakan, ke-13 orang Turki tersebut dieksekusi oleh PKK sebagaimana dilansir dari AFP.

PKK sendiri menyatakan, ke-13 orang Turki tersebut tewas ketika pasukan Turki mengebom gua tempat orang-orang itu ditahan.

Erdogan bertutur, Turki memang melancarkan operasi militer untuk menggempur markas PKK di Irak utara untuk membebaskan ke-13 sandera tersebut.

Baca juga: Turki Bersikeras Beli Sistem Rudak S-400: Keputusannya Tak Dibuat dalam Semalam

Kementerian Luar Negeri AS pada Minggu menyesalkan kematian warga Turki tersebut.

Namun, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut ihwal penyebab kematian ke-13 sandera tersebut.

"Jika laporan kematian warga sipil Turki di tangan PKK dikonfirmasi, kami mengutuk tindakan ini sekuat mungkin," ujar Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Dianggap Sebagai Sekutu Berharga, AS-Turki Gelar Latihan Militer Bersama di Laut Hitam

Erdogan langsung menyambut pernyataan Kementerian Luar Negeri AS tersebut dengan kecaman melalui pidato yang disiarkan televisi.

"Pernyataan yang dibuat oleh AS adalah lelucon," kata Erdogan dalam komentar publik pertamanya tentang insiden itu.

"Anda mengatakan, Anda tidak mendukung teroris, padahal sebenarnya Anda berada di pihak mereka dan di belakang mereka," imbuh Erdogan.

Baca juga: Unik, Kisah Pria Tua di Turki Bersahabat dengan Seekor Angsa Selama 37 Tahun

Erdogan mengatakan sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Turki harus memihak.

"Organisasi teroris di depan pintu kami, di perbatasan kami, membunuh orang tak bersalah,” tutur Erdogan.

PKK sendiri telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984 yang diyakini telah menewaskan puluhan ribu orang.

AS dan negara-negara Barat lainnya yang merupakan sekutu Turki lainnya mengakui PKK sebagai kelompok teror.

Tetapi Washington telah mendukung milisi Kurdi lain di Suriah yang dilihat Turki sebagai cabang dari PKK.

Baca juga: Erdogan: Tidak Ada Gerakan LGBT di Turki, Lawan Politik Tunggangi Demo Mahasiswa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com