Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Resmi Dituntut atas Telepon “Minta Suara” Pilpres AS di Georgia

Kompas.com - 09/02/2021, 22:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber ABC News

GEORGIA, KOMPAS.com - Kantor Sekretaris Negara Georgia secara resmi meluncurkan penyelidikan atas panggilan telepon mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kepada pejabat pemilihan negara bagian Georgia.

Dalam rekaman audio yang bocor ke publik Trump meminta bantuan untuk membatalkan hasil pemilihan di wilayah itu, setelah kemenangan tipis Presiden Joe Biden disertifikasi dua kali.

Penyelidikan ini menuduh Trump melanggar undang-undang selama panggilan tersebut. Serangkaian keluhan resmi atas kasus yang sama juga diajukan oleh seorang profesor hukum.

Tuntutan ini menjadi penyelidikan formal pertama terhadap upaya Trump membatalkan hasil pemilihan presiden (pilpres) di negara bagian tersebut.

"Kantor Sekretaris Negara menyelidiki pengaduan yang diterimanya," kata Walter Jones, juru bicara kantor Sekretaris Negara Brad Raffensperger, melansir ABC News pada Selasa (9/2/2021).

“Investigasi ini mencari fakta dan bersifat administratif. Upaya hukum lebih lanjut akan diserahkan kepada Jaksa Agung."

Baca juga: Bocor ke Publik, Ini Kata Trump di Telepon Saat Minta Suara Pilpres AS di Georgia

Panggilan pertama Trump kepada pejabat pemilihan Georgia, dilakukan pada Desember di tengah audit yang sedang berlangsung. Trump meminta kepala penyelidik di kantor Raffensperger untuk "menemukan penipuan" pilpres.

Dia mengatakan kepada pejabat pemilihan setempat bahwa mereka akan menjadi "pahlawan nasional" untuk itu,” menurut seorang individu yang mengetahui masalah itu.

Dalam panggilan lain pada 2 Januari, Trump berulang kali menuntut agar Raffensperger "menemukan" jumlah suara yang tepat sebesar 11.780. Dia menuntut harus menjadi pemenang di “Negara Bagian Persik” itu, menurut rekaman panggilan yang diperoleh oleh ABC News.

Setelah penyelidikan selesai, dewan akan memberikan pemungutan suara apakah akan mengirim rujukan kriminal ke jaksa agung negara bagian atau jaksa wilayah.

Jaksa tertinggi Fulton County, Jaksa Wilayah Fani Willis, menggambarkan telepon Trump kepada Raffensperger sebagai hal yang "mengganggu."

Dalam sebuah pernyataan setelah telepon itu pertama kali bocor ke publik bahwa jika petugas pemilihan merujuk kasus itu kepadanya, Fani Willis menyatakan akan mengejarnya secara agresif.

"Seperti yang saya janjikan kepada masyarakat pemilih di Fulton County tahun lalu, sebagai Jaksa Wilayah, saya akan menegakkan hukum tanpa rasa takut atau rasa ampun," kata Willis dalam pernyataan 4 Januari.

"Siapa pun yang melakukan pelanggaran berat terhadap hukum Georgia di wilayah hukum saya akan dimintai pertanggungjawaban. Setelah penyelidikan selesai, masalah ini, seperti semua masalah, akan ditangani oleh kantor kami berdasarkan fakta dan hukum."

Baca juga: Pemilu AS: Kenapa Trump Ngotot Ingin Menang di Georgia? Ini yang Dia Incar...

Menurut rekan-rekannya, Willis juga bisa memutuskan sendiri untuk melakukan penyelidikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com