NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB pada Kamis (4/2/2021) menyuarakan keprihatinan mendalam atas kudeta militer Myanmar.
Mereka juga menyerukan pembebasan semua tahanan termasuk Aung San Suu Kyi yang ditangkap militer Myanmar.
Namun, pernyataan yang ditulis Inggris itu tak lagi mengecam kudeta Myanmar seperti yang tertulis di draf pertama pada Selasa (2/2/2021).
Baca juga: PBB Akan Turun Tangan Gagalkan Kudeta Myanmar
Para diplomat mengatakan, China dan Rusia yang memiliki hak veto dan pendukung utama Myanmar di PBB, meminta lebih banyak waktu untuk menyempurnakan tanggapan dewan.
Pernyataan Dewan Keamanan PBB kemudian juga mendukung kembalinya dialog dan proses demokrasi di Myanmar.
"Lebih baik dengan teks sedikit daripada tidak sama sekali," kata seorang diplomat kepada AFP, mengingat negosiasi berjalan sulit dengan China sejak Selasa.
Perwakilan China untuk PBB pun mengatakan berkontribusi pada perubahan teks tersebut.
Baca juga: Prihatin Kudeta di Myanmar, Ini Seruan PBB
AFP mewartakan, kepemimpinan komunis "Negeri Panda" mengambil pendekatan non-konfrontatif terhadap kudeta Myanmar.