Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putusan 2,5 Tahun Penjara untuk Alexei Navalny, Kembali Memicu Protes di Seluruh Rusia

Kompas.com - 03/02/2021, 15:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

MOSKWA, KOMPAS.com - Pengadilan Moskwa mengirim pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny kembali ke penjara selama lebih dari 2,5 tahun.

Melansir CNN, putusan pada Selasa (2/2/2021) ini memicu kembali terjadinya protes di seluruh “Negeri Beruang Putih itu.

Dalam dengar pendapat dalam sidang tersebut Alexei mengkritik klaim bahwa dia melanggar persyaratan pembebasan bersyaratnya saat memulihkan diri dari keracunan. Dia juga mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "Putin si peracun."

Navalny pertama kali ditahan dua minggu lalu sekembalinya ke Moskow dari Berlin. Di sana dia menghabiskan beberapa bulan untuk memulihkan diri dari keracunan dengan zat saraf, Novichok. Dia menuduh serangan itu dilakukan dinas keamanan Rusia atas perintah Putin sendiri.

Pengadilan pada Selasa (2/2/2021) memutuskan bahwa ketika Navalny berada di Jerman, dia melanggar persyaratan masa percobaan dari kasus 2014. Pengacara berusia 44 tahun ini telah menerima hukuman percobaan selama tiga setengah tahun atas tuduhan itu.

Hukuman yang ditangguhkan itu sekarang akan diganti dengan hukuman penjara. Hakim memperhitungkan 11 bulan yang telah dihabiskan Navalny sebagai tahanan rumah sebagai bagian dari keputusan tersebut.

Dia akan mengajukan banding atas putusan tersebut, menurut pengacaranya Olga Mikhailova. Berbicara di luar gedung pengadilan setelah hukuman dijatuhkan, dia mengatakan Navalny mengambil putusan "dengan berani seperti biasa."

Baca juga: Polisi Rusia Geledah Rumah dan Tahan Saudara Alexei Navalny

Putusan itu memicu kecaman cepat di luar negeri. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Tony Blinken meminta pemerintah Rusia untuk "segera membebaskan tanpa syarat" Navalny. Inggris, Jerman, Perancis, dan lainnya mengeluarkan pernyataan serupa.

Itu juga mengobarkan kemarahan di antara pendukung Navalny, yang turun ke jalan dalam kerumunan besar pada Selasa malam.

Di pusat kota Moskwa, pengunjuk rasa yang menyerukan pembebasannya disambut dengan unjuk kekuatan dari pihak berwenang. Ratusan polisi anti huru hara menyisir sekitar gedung pengadilan, jalan demi jalan, dan memaksa orang-orang yang menunggu bus.

Lebih dari 1.000 orang telah ditahan di seluruh Rusia, menurut organisasi pemantau independen OVD-Info.

Tim Navalny kemudian mengunggah pesan ke Telegram berterima kasih kepada pendukung dan mendesak mereka untuk pulang.

"Putin gagal membunuh Alexei Navalny - dan karena itu memutuskan memenjarakannya selama 2 tahun 8 bulan. Kami tidak akan pernah menoleransi pemerintah yang membunuh lawan dan memenjarakan orang-orang yang tidak bersalah," bunyi pernyataan itu.

"Kami pasti akan turun ke jalan-jalan kota lagi. Untuk saat ini hati-hati saja ke stasiun metro terdekat."

Baca juga: Aparat Rusia Tangkap 3.000 Orang dalam Protes Pembebasan Alexei Navalny


Pembelaan di persidangan

Saat mendengarkan hakim membacakan putusan, Navalny memberi isyarat tangan berbentuk hati dari dalam kotak kaca tempat dia dikurung. Pesan itu ditujukan untuk istrinya, Yulia Navalnya, yang berada di ruang sidang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com