Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Proyek Pipa, Aktivis Lingkungan dan Serikat Buruh Pendukung Biden Berseteru

Kompas.com - 02/02/2021, 09:47 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sumber REUTERS

KOMPAS.com – Sejak dilantik, Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph Biden melakukan berbagai langkah guna mewujudkan transisi ekonomi AS menuju emisi karbon net-zero pada 2050.

Langkah-langkah tersebut, seperti membatalkan izin pipa minyak mentah Keystone XL (KXL) dan mengurangi sewa minyak dan gas yang dilakukan baru-baru ini.

Namun, Biden kini menghadapi masalah menyusul dua kelompok pendukungnya, yaitu aktivis lingkungan dan serikat buruh berada di sisi berlawanan. Hal ini dipicu dari pembangunan proyek pipa besar antara Kanada dan AS.

Ketika aktivis iklim merayakan kematian KXL, sebaliknya serikat pekerja yang terdampak penurunan harga minyak global bergerak menjaga proyek yang sedang berjalan untuk terus beroperasi.

Baca juga: Pipa Minyak Keystone XL Jadi Topik Telepon Pertama Biden dengan Pemimpin Asing

Melansir Reuters, Senin (1/2/2021), Sekretaris dan Bendahara Ohio State Building and Construction Trades Council Mike Knisely mengatakan, ia telah meminta para pejabat negara bagian berbicara kepada Biden tentang kebijakannya yang drastis memengaruhi dukungan serikat buruh.

“Saya merasa sangat frustasi karena hampir tidak ada kesamaan (dalam hal pipa) dengan komunitas lingkungan,” kata Knisely yang juga pendukung Biden tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, aktivis iklim terbilang berhasil membujuk investor besar mengurangi kepemilikan di industri bahan bakar fosil, serta melobi bank untuk menghindari investasi dalam pengeboran Arktik.

Baca juga: Pemerintahan Biden Masukkan Risiko Perubahan Iklim dalam Strategi Militer AS

Mereka juga melihat Biden sebagai sekutu dalam pertempuran menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan menghalangi impor minyak mentah berat berintensitas karbon dari Tar Sands, Kanada.

Namun, Biden didukung sejumlah serikat buruh utama yang bekerja di jaringan pipa, kilang, dan instalasi energi lainnya, termasuk International Teamsters dan North America's Building Trades.

Meski ikut merayakan kemenangan presiden yang pro-buruh, serikat buruh menentang pembatalan izin pipa KXL. Serikat buruh juga siap bersatu melawan ancaman terhadap keberlangsungan operasional jaringan pipa lainnya.

Perlu diketahui, aktivis lingkungan sedang berupaya intensif menutup tiga jalur pipa lainnya. Jalur ini adalah Enbridge Inc’s Jalur 3 dan Jalur 5, serta Energy Transfer’s Dakota Access Pipeline (DAPL).

Baca juga: Joe Biden Akan Ganti Armada Kendaraan Pemerintah AS dengan Mobil Listrik

Tidak seperti KXL, ketiga jalur tersebut sedang dalam operasional pelayanan. Jalur Enbridge mengirimkan minyak mentah dan bahan bakar dari Kanada, sedangkan DAPL mengirimkannya dari North Dakota ke Midwest dan Gulf Coast.

Pertarungan menghentikan proyek pipa

Juru bicara Gedung Putih menegaskan, pemerintahan Biden sedang meninjau keputusan pengadilan yang meminta pemerintah membahas tinjauan lingkungan untuk DAPL. Namun, dia menolak berkomentar tentang dua jaringan pipa Enbridge.

Enbridge diketahui meningkatkan kapasitas Jalur 3 lebih dari dua kali lipat menjadi 760.000 barel per hari (bph). Hal ini didukung Gubernur Minnesota Tim Walz, yang juga seorang Demokrat.

Baca juga: Joe Biden Resmi Jadi Presiden AS, Ini Harapan Pemerintah dalam Hal Investasi

Beberapa waktu lalu, aktivis lingkungan berunjuk rasa untuk menghentikan pembangunan di lokasi kerja Jalur 3 di Minnesota dengan mengunci diri satu sama lain di antara tong beton.

Halaman:
Sumber REUTERS
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com