Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya Gedung Putih Akan Menyertakan Penerjemah Bahasa Isyarat Setiap Konferensi Pers Harian

Kompas.com - 27/01/2021, 12:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih untuk pertama kalinya mulai menyertakan penerjemah Bahasa Isyarat Amerika (ASL) dalam setiap konferensi pers harian, sebagai bagian dari upaya peningkatan aksesibilitas dan inklusi terhadap informasi.

"Presiden berkomitmen untuk membangun Amerika yang lebih inklusif, lebih adil, dan lebih mudah diakses oleh semua warga Amerika," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengumumkan pada Senin (25/1/2021).

Melansir Insider pada Rabu (27/1/2021), CEO Asosiasi Tuna Rungu Nasional, Howard A Rosenblum mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur bisa menyaksikan sejarah yang sedang dibuat.

Baca juga: Biden Rencana Beli 200 Juta Vaksin Covid-19 Lebih Banyak

"Orang Amerika yang tuna rungu dan tuli berhak mendapatkan akses informasi yang sama dari Gedung Putih dan presiden, yang diperoleh orang lainnya," ujar Rosenblum.

Langkah pemerintahan Joe Biden itu menandai perubahan dari pemerintahan sebelumnya, yang seringkali mengadakan konferensi pers sporadis dan tanpa menyertai penerjemah ASL, sepanjang masa jabatannya, menurut Associated Press (AP).

Pada Agustus 2020, Asosiasi Tuna Rungu Nasional bersama dengan 5 orang menggugat Donald Trump dan mantan Sekretaris Pers Kayleigh McEnany, karena tidak menyediakan penerjemah ASL selama pengarahan Covid-19.

Baca juga: Konfrontasi Putin Lewat Telepon, Ini yang Dibahas Biden

Menurut pihaknya itu menghambat kemampuan orang-orang tuna rungu dan tuli Amerika untuk mempelajari informasi selama pandemi Covid-19.

Rosenblum mengatakan meskipun teks biasanya tersedia selama siaran langsung di televisi jaringan, teks langsung sering kali tidak cukup akurat memberikan informasi, khususnya untuk orang-orang yang bahasa utamanya adalah ASL.

Pada September 2020, seorang hakim federal telah memerintahkan pemerintah untuk menyediakan penerjemah bahasa isyarat untuk semua briefing seputar virus corona yang disiarkan di televisi, menurut laporan AP.

"Terbukti, pemerintahan Biden-Harris mengawasi gugatan itu," kata Rosenblum.

Baca juga: Biden Ajak Orang Beli Produk Amerika, tapi Dia Pakai Jam Tangan Swiss

"Kesediaan mereka untuk menyediakan penerjemah ASL di semua konferensi pers sekarang harus menjadi standar aksesibilitas ke depan untuk semua administrasi presiden," ujarnya

Ini bukan upaya pertama pemerintahan Biden untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi seputar pemerintahan.

Pekan lalu, pemadam kebakaran Georgia Andrea Hall membuat sejarah dengan menggunakan penerjemah bahasa isyarat untuk melafalkan ikrar kesetiaan pada pelantikan Biden.

Itu menandai penandatanganan kesetiaan pertama yang menggunakan ASL pada pelantikan presiden AS mana pun, menurut The Hill.

Rosenblum kemudian mendesak agar pekerjaan untuk meningkatkan aksesibilitas tidak hanya berhenti dengan penyediaan penerjemah ASL.

Baca juga: Presiden China Peringatkan Konsekuensi “Perang Dingin Baru,” Singgung Biden?

Dia mengatakan video streaming Gedung Putih dengan penerjemah bahasa isyarat juga harus memiliki teks yang profesional dan akurat agar benar-benar inklusif untuk semua segmen komunitas tuna rungu.

Pada Selasa (26/1/2021), Gedung Putih telah menambahkan teks di samping penerjemah, menurut Rosenblum.

"Kami sekarang membutuhkan jaringan TV untuk membawa penerjemah ASL dalam siaran mereka, yang sudah diberi teks, sehingga setiap orang yang tuna rungu dan tuli dapat memahami pengarahan pers," kata Rosenblum.

"Sehingga, pesannya lebih mudah diakses oleh semua termasuk mereka yang tidak memiliki internet berkecepatan tinggi," pungkasnya.

Baca juga: Presiden Biden Copot Dokter Gedung Putih yang Rawat Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com