Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian Larangan Senjata Nuklir Diberlakukan, PBB Berharap Keamanan Bersama Tercapai

Kompas.com - 24/01/2021, 22:50 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

JENEWA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (22/1/2021) menyambut baik pemberlakuan Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons).

"Dengan senang hati saya menyatakan mulai berlakunya Perjanjian Larangan Senjata Nuklir hari ini, sebuah perjanjian pelucutan senjata nuklir multilateral pertama dalam kurun waktu lebih dari dua dekade," ujar Guterres dalam sebuah pesan video.

"Perjanjian ini merupakan langkah penting menuju dunia bebas senjata nuklir dan pernyataan dukungan yang kuat bagi pendekatan multilateral terhadap pelucutan senjata nuklir," imbuhnya seperti yang dilansir dari Xinhua News pada Jumat (22/1/2021). 

Baca juga: China Mulai Geser AS sebagai Pemasok Energi Nuklir Terbesar di Dunia

Dia memuji negara-negara yang meratifikasi perjanjian ini serta menyambut peran instrumental dari masyarakat sipil dalam memajukan negosiasi dan pemberlakuannya.

Para penyintas ledakan nuklir dan uji nuklir memberikan kesaksian mereka yang tragis dan menjadi kekuatan moral di belakang perjanjian ini. Pemberlakuan perjanjian ini menjadi bentuk penghargaan atas dukungan jangka panjang mereka, lanjut Guterres.

Baca juga: Persatuan Dokter Seluruh Dunia Sambut Perjanjian Larangan Senjata Nuklir

"Saya berharap dapat menjalankan fungsi-fungsi yang ditugaskan oleh perjanjian ini, termasuk dalam persiapan pertemuan pertama negara-negara pendukung," ujarnya.

Senjata nuklir menimbulkan bahaya yang kian besar dan dunia harus segera mengambil langkah demi memastikan penghapusan senjata ini, serta mencegah konsekuensi bencana lingkungan maupun kemanusiaan yang akan ditimbulkan dari penggunaan senjata ini.

Baca juga: Perancis Tuduh Iran Kembangkan Senjata Nuklir, Ini Jawaban Teheran

 

Penghapusan senjata nuklir tetap menjadi prioritas tertinggi pelucutan senjata bagi PBB, kata Guterres.

"Saya menyerukan kepada semua negara agar bekerja sama dalam mewujudkan ambisi ini demi meningkatkan keamanan dan keselamatan bersama."

Baca juga: AS Jalankan Taktik Perang Saat Trump Pergi dengan “Bola Nuklir” Masih Bersamanya

Perjanjian ini disahkan pada Juli 2017 dan penandatanganannya dibuka pada September 2017.

Honduras menjadi negara ke-50 yang menandatangani perjanjian ini pada 25 Oktober tahun lalu. Sehingga, memicu pemberlakuannya pada 22 Januari 2021, 90 hari setelah instrumen ratifikasi, penerimaan, persetujuan, atau aksesi ke-50-nya diserahkan.

Baca juga: Biden akan Perpanjang Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir AS-Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com