Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak 2 Pekan di Dalam Tanah, 11 Penambang Berhasil Diselamatkan

Kompas.com - 24/01/2021, 19:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – 11 penambang emas yang terperangkap berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke tempat yang aman setelah terjebak selama dua pekan di bawah tanah.

Pada 10 Januari, terjadi ledakan di mulut eambang emas Hushan di Provinsi Shandong China.

Akibat ledakan tersebut, sekitar 22 penambang yang berada di dalam tambang terperangkap di dalam tanah.

Pada Minggu (24/1/2021) tim penyelamat berhasil menarik 11 orang dari dalam tambang.

Baca juga: Tim Penyelamat China Gali Lubang Baru untuk Selamatkan Pekerja Tambang Emas yang Terjebak

Para korban selamat mengenakan penutup mata untuk melindungi mata mereka setelah dua pekan dalam kegelapan.

Beberapa di antara korban selamat itu tampak sangat lemah dan langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans sebagaimana dilaporkan oleh media Pemerintah China CCTV .

Beberapa penambang tampak mampu berjalan dengan dibantu oleh anggota tim penyelamat sebelum meninggalkan lokasi dengan ambulans sebagaimana dilansir dari The Independent.

Diberitakan sebelumnya, seorang penambang emas yang terperangkap dalam tambang tersebut dipastikan tewas setelah 10 hari upaya pencarian.

Baca juga: 10 Hari Upaya Penyelamatan, 1 Orang Tewas dan 21 Penambang Masih Terjebak di Bawah Tanah

Jenazah korban tewas yang terperangkap di dalam tambang tersebut juga berhasil diangkat ke atas.

Sementara itu, sebanyak 10 penambang dilaporkan masih terjebak di bawah tanah.

Media pemerintah China melaporkan, lebih dari 600 orang berada di lokasi tambang untuk dapat menjangkau para penambang yang masih terjebak pada Minggu.

Para korban yang masih terperangkap di dalam tambang dikabarkan dalam kondisi fisik yang baik.

Baca juga: Pekerja Tambang Emas China yang Terjebak Kirim Catatan Sepekan Kemudian, Apa Isinya?

Mereka telah menerima suplai makanan sejak Sabtu (23/1/2021) setelah beberapa hari terjebak di dalam tanah.

Pihak berwenang telah menahan manajer tambang karena menunda untuk melaporkan adanya kecelakaan tambang.

Beberapa hari setelah kecelakaan tambang, seorang pemimpin cabang Partai Komunis China dan wali kota setempat dipecat.

Pemerintah China juga menggelar investigasi tentang kecelakaan tambang tersebut.

Baca juga: 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah Setelah Tambang Emas China Meledak

Peningkatan pengawasan keselamatan terhadap industri pertambangan China cukup berhasil menekan angka kecelakaan tambang.

Pasalnya, sebelum pengawasan tersebut ditingkatkan, The Independent melaporkan adanya 5.000 kematian akibat kecelakaan tambang per tahun.

Pada 2020, dilaporkan terjadi dua kecelakaan tambang di Chongqing sehingga menewaskan 39 penambang.

Baca juga: Tambang Seng dan Timbal Rusak Situs Suci, Suku Aborigin Minta Ganti Rugi Pemerintah Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com