Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelantikan Joe Biden, Warga Washington DC Justru Terkurung di Rumah

Kompas.com - 20/01/2021, 22:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINTON DC, KOMPAS.com - Pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris berlangsung di tengah ancaman kekerasan dari grup pendukung Presiden AS Donald Trump dan pandemi Covid-19.

Kondisi krisis berlapis itu membuat situasi Ibu Kota AS, Washington DC, terasa mencekam bagi penduduknya, termasuk bagi warga asal Indonesia bernama Mega Valentina.

Perempuan itu bermukim tidak jauh dari Gedung Capitol yang diserbu massa pendukung Trump pada 6 Januari lalu.

"Aku tinggal di daerah namanya Capitol Hill. Kebetulan daerah ini adalah tempat di mana US Capitol Building berada. Rumahku kurang lebih 800 meter dari gedung itu," kata Mega melalui sambungan Zoom dari Washington DC.

Sedemikian dekatnya apartemen Mega dengan Gedung Capitol, dia bisa jelas mendengar dengungan sirine mobil-mobil polisi dan truk pemadam kebakaran di kawasan permukimannya saat gedung itu diserbu.

Baca juga: Trump Tinggalkan Washington DC Diiringi Lagu My Way

Setelah kejadian itu, Mega bertahan di apartemennya. Akibat jalan-jalan ditutup memesan kebutuhan pokok di supermarket secara online menjadi tantangan.

Ia harus membuat pesanan sejak tiga hari sebelumnya serta mempertimbangkan barter kebutuhan pokok dengan sesama warga asal Indonesia lainnya.

Apalagi sejak Wali Kota Washington DC mengimbau warganya untuk tidak meninggalkan rumah dari 17 hingga 21 Januari, atau sehari setelah inagurasi.

Guna mengantisipasi perusuh, pagar-pagar setinggi empat meter didirikan mengelilingi Gedung Capitol dan tidak akan diturunkan selama 30 hari. Kini pagar-pagar itu pun telah dilengkapi kawat berduri.

Selain itu, sebanyak 15.000 personel Garda Nasional pun telah dikerahkan di Washington DC.

Baca juga: Momen Pelantikan Biden Makin Dekat, Militer AS Tingkatkan Kewaspadaan

Mobil-mobil lapis baja juga ditempatkan di berbagai jalan kota yang kini telah dibagi menjadi zona hijau dan zona merah. Banyak jalan ditutup sehingga menyulitkan warganya bepergian.

Di satu sisi Mega mengaku merasa aman melihat sejumlah personel militer bersenjata di permukimannya. Namun, di sisi lain, Mega merasa ancaman kekerasan semakin nyata.

Meski demikian, Mega memutuskan untuk tidak mengungsikan diri.

"Enggak mengungsi, enggak keluar kota karena selain ada ancaman kericuhan di pelantikan, ini masih pandemi dan itu yang jadi dilema kalau keluar kota," jelas Mega.

Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Trump Meninggalkan Gedung Putih untuk Terakhir Kalinya

Kerusuhan gedung Capitol berbeda dengan Mei 1998 di Jakarta

Pasca penyerangan Gedung Capitol oleh massa pendukung Trump, banyak orang yang menyamakan insiden Januari 2021 itu dengan rentetan kerusuhan pada Mei 1998 di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com