Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Disebut Bakal Dirikan Partai Politik, Bakal Dinamai Partai Patriot

Kompas.com - 20/01/2021, 13:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump disebut bakal mendirikan partai politik, yang bakal dinamai Partai Patriot.

Menurut keterangan sumber kepada Wall Street Journal, Trump sudah membicarakan idenya kepada sejumlah pembantu dan sekutu setianya.

Penamaan "Partai Patriot" ini bakal sejalan dengan retorika America First, seperti yang sudah didengungkannya sejak 2016.

Baca juga: Pidato Perpisahan Donald Trump Bernada Damai dan Menantang

Niat membentuk partai politik terjadi setelah posisinya di Partai Republik goyah buntut kerusuhan di Gedung Capitol, 6 Januari.

Sejumlah petinggi Republikan menyebut, Trump bertanggung jawab atas kekacauan yang menewaskan empat pendukungnya dan seorang polisi itu.

Bahkan sekutu terdekatnya, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, melontarkan kritikan keras kepada si presiden.

McConnell menyatakan, perusuh yang menyerang Capitol "diberi makan oleh kebohongan" dan diprovokasi oleh presiden maupun figur kuat lain.

"Mereka menggunakan ketakutan dan kekerasan untuk menghentikan dan membalikkan sertifikat Kongres atas kemenangan Joe Biden," cetus McConnell.

Sebelumnya, Trump yang masih enggan mengakui kekalahan di Pilpres AS 2020 menyerukan pendukungnya untuk menyerbu ibu kota.

Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, YouTube Perpanjang Larangan terhadap Saluran Trump

Presiden ke-45 AS tersebut selalu menyatakan bahwa kemenangannya yang gilang gemilang dicurangi, tanpa sekali pun menyertakan bukti klaimnya.

Terlepas dari perseteruan dengan pimpinan Republik, Donald Trump berhasil mempertahankan suara sebagian besar pemilih Republikan.

Terutama, mereka yang tidak aktif secara politik sebelum Pilpres AS 2016, sebagaimana diberitakan Deutsche Welle Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Warisan Presiden Donald Trump yang Akan Dicatat Sejarah, Apa Sajakah Itu?

Dengan sistem politik AS yang selama ini terbagi dua kutub Demokrat dan Republik, membentuk partai baru bakal menjadi tugas berat baginya.

Meski AS pernah mencatat adanya partai lain, mereka jarang mendapatkan suara yang bisa membuat mereka menjadi pemain penting di pemilu.

Dengan upaya Trump yang bisa memecah suara Republikan, tentu para pemimpin GOP (julukan lain partai itu) bakal habis-habisan menentang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com