Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Remaja di Tunisia, Tandai 10 Tahun Sejak Pengunduran Diri Ben Ali

Kompas.com - 18/01/2021, 09:49 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TUNIS, KOMPAS.com - Bentrokan pecah untuk ketiga kalinya secara berurutan pada Minggu malam (17/1/2021) di beberapa kota di Tunisia meski ada aturan kuncian ketat di tengah pandemi virus corona.

Melansir kantor berita AFP, bentrokan terakhir terjadi di lingkungan kelas pekerja di Ettadhamen, pinggir ibu kota Tunis.

Para pemuda tampak melemparkan batu ke arah polisi anti huru hara yang menembakkan gas air mata.

Pihak berwenang mengatakan mereka telah menangkap puluhan anak muda selama beberapa malam karena kerusuhan di ibu kota dan beberapa kota lainnya, satu dekade sejak diktator Zainal Abidine Ben Ali atau dikenal Ben Ali melarikan diri dari kekuasaannya.

Tapi di Ettadhamen, tidak ada seruan politis yang didengar.

"Itu bukan protes, itu hanyalah anak muda yang datang dari lingkungan terdekat untuk merampok, bersenang-senang dengan diri mereka sendiri," ujar seorang warga bernama Oussama (26).

Baca juga: Revolusi Melati dan Krisis Tunisia (2010)

"Protes biasanya siang hari, wajah pemrotes akan terlihat," imbuh pria itu.

Selain Oussama, seorang pelayan di sebuah kafe terdekat, Abdelmoneim mengatakan bahwa para pemuda yang rusuh itu memang para remaja yang 'bosan' namun dia menyalahkan pejabat politik pascarevolusi di negara itu.

"Anak-anak nakal ini adalah buntut dari kegagalan mereka," ujar pria berusia 28 tahun itu.

Remaja-remaja frustrasi

Sejak malam tiba, anak muda berkumpul di atap rumah dan melempar batu juga kembang api ke arah polisi dan petugas penjaga nasional.

Sirene meraung ketika seorang petugas polisi dengan megafon berteriak, "Pulanglah!". Di dekat situ, seorang pemuda mengisi sakunya dengan batu. Pemuda itu mengatakan kepada jurnalis AFP bahwa batu-batu itu ditujukan untuk 'musuh mereka'.

Baca juga: Tunisia dan Qatar Dorong Diskusi Islam-Barat untuk Cegah Gerakan Anti-Muslim

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Khaled Hayouni mengatakan pada Minggu pagi bahwa puluhan anak muda, sebagian besar berusia antara 14 dan 17 tahun, telah ditangkap setelah mereka turun ke jalan pada malam sebelumnya, menjarah dan merusak bagian depan toko dan mobil.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan para anak muda membakar ban, mencaci maki polisi dan menjarah toko.

Sousse, yang biasanya menjadi magnet bagi wisatawan asing, tetapi terpukul oleh pandemi, juga mengalami kerusuhan.

Tunisia telah berada di bawah aturan jam malam bahkan sebelum penguncian baru-baru ini, tindakan empat hari yang tadinya diperkirakan bisa berakhir pada Minggu tengah malam.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com