Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 8 Bulan, China Kembali Laporkan Korban Meninggal Covid-19

Kompas.com - 14/01/2021, 09:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas kesehatan China mengumumkan korban meninggal akibat Covid-19, pertama dalam delapan bulan terakhir.

Lebih dari 20 juta orang berada dalam lockdown di kawasan utara, dengan satu provinsi menetapkan status darurat.

Penyebabnya adalah mereka mengalami lonjakan dalam kasus infeksi harian, setelah di bulan-bulan sebelumnya laporan harian hanya dihitung jari.

Baca juga: Sri Lanka Dikecam Setelah 15 Muslim Korban Meninggal akibat Covid-19 Dikremasi

Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (14/1/2021) melaporkan 138 kasus Covid-19, tertinggi sejak Maret 2019.

Selain itu, mereka juga mencatat kasus kematian akibat virus corona, dan menjadi rapor terburuk dalam delapan bulan terakhir.

Pemerintah setempat hanya menjabarkan bahwa korban meninggal itu tercatat di Provinsi Hebei, yang beberapa kotanya terkena lockdown.

Pekan lalu, pemerintah menggelar tes massal dan penutupan sekolah dan toko di Shijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei yang dianggap episentrum terbaru.

Kota tetangga Xingtai dan Langlang, dengan total populasi 12 juta jiwa, juga ditutup sejak Jumat pekan lalu (8/1/2021).

Provinsi Heilongjiang di sebelah timur laut pun mentapkan status darurat, dan memeriksa 37 juta warganya karena kenaikan kasus virus corona.

Baca juga: Korban Meninggal Akibat Covid-19 Jadi Tolok Ukur Baru Tragedi Kemanusiaan

Dengan adanya korban meninggal baru di China, total kasus kematian akibat Covid-19 berada di angka 4.635 orang.

Kedatangan WHO

Kasus kematian terbaru itu terjadi ketika Beijing bersiap menyambut tim ilmuwan yang dikirim Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir AFP, mereka dikirim untuk menyelidiki asal usul Covid-19 yang sudah mewabah di Bumi setahun belakangan.

Begitu sampai Kamis, mereka akan bertolak ke Wuhan, kota yang pertama kali melaporkan virus itu di Desember 2019.

Baca juga: Mengapa Korban Meninggal Covid-19 Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara?

Peter Ben Embarek selaku pimpinan misi menerangkan, agenda pertama mereka adalah menjalani karantina dua pekan sesuai protokol yang berlaku.

"Setelah itu, kami akan bertemu kolega kami di China dan mengunjungi tempat yang sudah kami rencanakan," ujar dia.

Embarek menjelaskan, tujuan mereka adalah mendapatkan gambaran mengenai bagaimana virus bisa menular dari hewan ke manusia.

Penyelidikan ini sempat tertunda setahun, dan menimbulkan krisis politik karena China dianggap menutup-nutupi fakta sebenarnya.

Baca juga: Korban Meninggal karena Covid-19 Capai 1 Juta Orang di Seluruh Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com