LONDON, KOMPAS.com - Tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di rumah sakit di London termasuk dalam kelompok pertama yang mendapat vaksinasi massal Covid-19 di Inggris.
Melansir BBC Indonesia pada Jumat (1/1/2021), para tenaga kesehatan itu mengatakan efek samping yang mereka rasakan hanya "pegal linu" atau nyeri badan.
Tiga nakes Indonesia yang bekerja di rumah sakit yang berbeda di London akan mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer pada sekitar pekan kedua Januari ini, untuk memastikan imunisasi penuh.
Dua dokter dan seorang perawat Indonesia mengalami apa yang disebutkan dalam lembaran yang dibagikan sebelum vaksinasi, sebagai efek samping ringan, namun dengan tingkatan yang berbeda.
Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, dokter kebidanan dan kandungan, yang bekerja di Chelsea and Westminster Hospital, London mengatakan yang ia rasakan, "Sedikit pegal dan linu saja, tapi lengan dan tangan masih tetap berfungsi seperti biasa."
Baca juga: Kuasai Vaksin dan Air, Pria ini Jadi Orang Terkaya Terbaru di Asia
"Saya sih linu dan pegal hanya di lengan tempat suntikan. Tapi, semua anggota badan yang lain tak terpengaruh. Sekitar 24 jam, setelah itu sudah tak berasa lagi," kata dokter yang biasa dipanggil Pitha.
Vaksinasi massal di Inggris dengan Pfizer/BioNTech, dimulai pada awal Desember lalu di tengah lonjakan besar kasus yang disebut dokter serta pejabat kesehatan sebagai "tsunami" dan "fase paling berbahaya."
Sementara, Annas Alamudi, perawat yang bekerja di bagian gawat darurat di rumah sakit King's College London mengatakan yang ia rasakan "cuma pegal linu 2 hari...pegalnya tak parah, kayak abis olahraga aja."
Ardito Widjono, dokter yang bekerja di rumah sakit Barnet, London utara, juga bercerita "soal nyeri badan selama beberapa jam" dan "sakit di tempat suntikan".
"Sekitar sehari sudah tak terasa apa-apa lagi," kata Ardito yang saat ini bekerja di bagian gawat darurat.
Baca juga: Pekerja Medis di AS Dipecat Setelah Rusak 500 Dosis Vaksin Covid-19
Sebelum imunisasi, mereka yang divaksin diberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab untuk meminimalisir efek samping.
Berdasarkan brosur yang diberikan kepada mereka yang divaksin, disebutkan bahwa sebagian besar efek samping ringan dan akan hilang dalam beberapa hari dengan minum obat penghilang nyeri dan demam seperti parasetamol.
"Seperti halnya semua vaksin, vaksin BNT162b2 Covid-19 mRNA dapat menyebabkan efek samping, namun tak semua akan merasakan," demikian tertulis dalam brosur itu.
Efek yang sangat biasa, dapat mempengaruhi lebih dari 1 dalam 10 orang, yaitu nyeri di tempat suntikan, lelah, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri persendian, demam.
Efek biasa, yang dapat mempengaruhi 1 dalam 10 orang, yaitu bengkak di tempat suntik, merah di tempat suntikan, mual
Efek tidak biasa, dapat mempengaruhi 1 dalam 100 orang, yaitu kelenjar getah bening membesar.
Dalam brosur vaksin juga disebutkan bahwa vaksin ini tidak berpengaruh terhadap "kemampuan orang untuk mengemudi kendaraan dan menggunakan mesin, namun kemungkinan terpengaruh masih ada."
"Jangan mengendara atau mengoperasikan mesin sampai Anda yakin, tidak ada efek samping vaksin," tulis brosur itu.
Saat ini belum ada data cukup untuk melihat dampak vaksin bagi perempuan hamil atau menyusui.