Jepang Ngotot Tetap Adakan Olimpiade Di Musim Panas Meski Infeksi Terus Naik

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang dan presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersikeras bahwa Olimpiade akan tetap berlangsung musim panas ini, meskipun ada lonjakan kasus virus corona di Tokyo.

Kota tuan rumah melaporkan rekor peningkatan infeksi Covid-19 minggu ini dan hampir mengumumkan keadaan darurat.

Namun dalam pesan tahun baru mereka, dua tokoh dengan kekuatan untuk membatalkan Olimpiade itu tergerak untuk memadamkan kekhawatiran.

Baca juga: Olimpiade Tokyo Ditunda, Biaya Membengkak sampai Rp 39,48 Triliun

“Musim panas ini, kami akan mengadakan Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade, yang merupakan simbol persatuan dunia. Kami akan membuat persiapan yang mantap untuk mewujudkan acara yang aman dan terjamin.” kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga melansir Daily Mail Jumat (1/1/2021).

Presiden IOC, Thomas Bach menambahkan Tokyo masih menjadi kota Olimpiade dengan persiapan terbaik yang pernah ada.

“Kami berterima kasih kepada mitra Jepang kami, atas komitmen besar dan tekad mereka untuk menyelenggarakan kompetisi olahraga ini dengan cara yang aman dan terjamin.”

Sementara itu, para atlet Inggris telah dijanjikan bahwa vaksinasi Covid-19 tidak akan membuat mereka gagal dalam tes narkoba.

Baca juga: Dikabarkan Bakal Undang Kim Jong Un ke Olimpiade Tokyo 2020, Ini Jawaban Jepang

Sportsmail melaporkan bulan lalu, para atlet khawatir mereka mungkin harus memilih, antara pergi ke Olimpiade atau mengambil risiko penyakit serius, jika vaksin tidak disetujui oleh regulator anti-doping.

Namun, Badan Anti-Doping Dunia menyatakan pada Jumat (1/1/2021) vaksin Oxford-AstraZeneca memiliki status tidak dilarang.

Penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech juga diizinkan.

Baca juga: Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 yang Ditunda Mungkin akan Dibatalkan Juga Tahun Depan