Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Serang Pos Patroli, 10 Pasukan Keamanan Afghanistan Tewas

Kompas.com - 14/12/2020, 17:52 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Kelompok Taliban menyerang Provinsi Kunduz, Afghanistan, dan menewaskan setidaknya 10 pasukan keamanan Afghanistan.

Serangan tersebut dikonfirmasi oleh seorang pejabat di Provinsi Kunduz, Mohammed Yosuf, pada Senin (14/12/2020).

Kepada Anadolu Agency, Yosuf mengatakan bahwa pos pemeriksaan gabungan dan tim patroli tentara dan milisi pro-pemerintah lokal diserang oleh Taliban di Distrik Imam Saheb, Minggu (13/12/2020) malam waktu setempat.

Baca juga: Afghanistan Diguncang Bom dan Insiden Penembakan, 3 Orang Tewas

Dilansir dari Anadolu Agency, pertempuran tersebut cukup sengit dan berlangsung hingga Senin (14/12/2020) pagi waktu setempat.

Akibat pertempuran tersebut, sebanyak 10 personel keamanan Afghanistan terbunuh dan tiga lainnya luka-luka.

Pihak Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengumumkannya melalui Twitter.

Baca juga: Jurnalis Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati dalam Perjalanan ke Kantor

Juru Bicara Taliban, Zabiullah Mujahed, menyebut serangan itu sebagai bagian dari operasi al-Fath yang mereka gelar.

Serangan tersebut terjadi sehari setelah Taliban bersumpah untuk membalas dendam atas jatuhnya korban sipil di Kandahar.

Pada Minggu, Afghanistan mengeklaim telah menewaskan sedikitnya 90 milisi Taliban di Provinsi Kunduz yang tengah bergolak itu.

Baca juga: Malalai Maiwand, Jurnalis Wanita di Afghanistan jadi Sasaran Pembunuhan oleh Militan

Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan, banyak dari serangan Taliban berhasil dipukul mundur.

Kementerian tersebut menambahkan operasi pembersihan berikutnya akan dilakukan di berbagai distrik.

Lonjakan kekerasan terjadi saat Afghanistan dan Taliban terlibat dalam pembicaraan damai yang dimulai sejak 12 September di Ibu Kota Qatar, Doha.

Baca juga: Setelah Berdamai dengan Taliban, Afghanistan akan Fokus Lawan ISIS

Negosiasi tersebut bertujuan untuk mengakhiri konflik yang hampir berlangsung selama dua dekade.

Pembicaraan tersebut menyusul kesepakatan perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban pada Februari.

Baca juga: Sempat Macet, Negosiasi Damai Taliban-Afghanistan Lanjut Lagi ke Babak Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com