TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel menerima gelombang pertama vaksin virus corona Pfizer pada Rabu (9/12/2020).
Melansir AFP, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dengan hal itu, akhir pandemi sudah tampak dan berjanji untuk mendapatkan suntikan pertama.
"Ini adalah perayaan besar bagi Israel," katanya di landasan pacu di bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv. Di saat yang sama, sebuah truk pengangkut mulai menurunkan muatan dari sebuah kargo udara DHL berwarna merah dan kuning.
Baca juga: UEA Daftarkan Vaksin Sinopharm China dengan Klaim Efektivitas 86 Persen
Pengiriman tersebut adalah yang pertama dari delapan juta dosis yang dipesan dari raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer BioNTech.
Proses pengiriman ini terjadi menjelang Hanukkah, Festival Cahaya Yahudi, yang dimulai pada Kamis (10/12/2020).
"Akhir sudah di depan mata," kata Netanyahu mengacu pada wabah Covid-19 yang telah menginfeksi 348.948 warga Israel, dan 2.932 angka kematian, menurut laporan terbaru pada Rabu (9/12/2020).
"Yang penting bagi saya adalah warga Israel mendapatkan vaksinasi," tambahnya.
Baca juga: Trump Puji Vaksin Keajaiban yang Akan Datang Segera dalam 100 Juta Dosis
"Saya ingin menjadi contoh bagi mereka dan saya ingin menjadi orang pertama yang disuntik dengan vaksin ini di negara Israel."
Vaksin Pfizer belum menerima persetujuan peraturan yang diperlukan untuk digunakan di Israel. Tetapi Netanyahu mengatakan dia berharap bisa menerima izin yang diperlukan dalam waktu dekat.
Hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan bahwa vaksin buatan Pfizer BioNTech tersebut 90 persen efektif dalam mencegah gejala Covid-19 dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan di antara ribuan relawan.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Akan Disuntik Vaksin Corona Pfizer Beberapa Minggu Lagi
Inggris mulai menyuntik warganya dengan vaksin pada hari Selasa (8/12/2020).
Israel juga telah menandatangani kontrak untuk membeli enam juta dosis vaksin Covid-19 dari perusahaan biotek AS Moderna yang diharapkan akan dikirim pada 2021.
Total 14 juta dosis sudah diamankan untuk negara dengan populasi sembilan juta jiwa tersebut.
Israel memberlakukan penguncian nasional kedua pada September, ketika negara itu mencapai salah satu tingkat infeksi per kapita tertinggi di dunia.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan Australia Baru Bisa Diluncurkan 2021
Sejak itu pembatasan secara bertahap dikurangi tetapi tingkat infeksi kembali meningkat.
Pada Senin (6/12/2020), kantor Netanyahu mengumumkan jam malam besar-besaran tetapi sejauh ini belum menerima persetujuan kabinet yang diperlukan untuk penerapannya dan tidak ada detail informasi yang dipublikasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.