Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertunda Selama Bertahun-tahun, Jalur Kereta Api Buatan China Diresmikan di Nigeria

Kompas.com - 08/12/2020, 06:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

ABUJA, KOMPAS.com – Nigeria akhirnya meresmikan jalur kereta api buatan China yang menghubungkan Ibadan dengan Lagos setelah tertunda selama bertahun-tahun.

Dilansir dari AFP, para pejabat mengatakan peresmian jalur kereta api tersebut dilakukan pada Senin (7/12/2020).

Pejabat Nigeria Railway Corporation, Jerry Oche, mengatakan kepada AFP bahwa dengan adanya kereta api tersebut menjadikan waktu tempuh dari pusat bisnis Lagos ke Ibadan menjadi 2 jam perjalanan.

Jalur kereta api tersebut membentang sejauh 156 kilometer dan dibangun oleh China Civil Engineering and Construction Corporation.

Baca juga: Milisi Serang Persawahan Nigeria saat Petani Panen Padi, 40 Orang Tewas

Proyek tersebut menelan biaya 1,6 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 22 triliun.

"Proyek itu telah dikerjakan selama bertahun-tahun. Saat ini, layanannya masih skeletal karena kami harus menciptakan kesadaran di antara orang Nigeria," kata Oche kepada AFP.

Rencananya, kereta akan dijadwalkan beroperasi hanya sekali dalam sehari pada hari kerja.

Frekuensi perjalanan akan ditambah hingga 16 perjalanan pulang pergi setiap hari setelah ditugaskan secara resmi oleh Presiden Nigeria Muhammadu Buhari bulan depan.

Baca juga: Playboy Nigeria Ini Datang ke Pesta Membawa 6 Wanita yang Tengah Hamil

Harga tiket kereta api untuk kelas utama adalah 6.000 naira (Rp 222.000), kelas bisnis 5.000 naira (Rp 185.000) dan kelas ekonomi 3.000 naira (Rp 111.000).

Struktur tarif telah menuai kritik dari rakyat di Nigeria di mana sebagian besar penduduknya berpendapatan kurang dari 2 dollar AS (Rp 28.000) dalam sehari.

Jalur kereta api tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan jalan raya, ketidakamanan di jalan raya, meningkatkan perdagangan dan pengembangan properti, serta menurunkan biaya pengangkutan.

Ketidakamanan di jalan raya Nigeria dilaporkan terus meningkat dengan maraknya kasus penculikan, perampokan bersenjata, bahkan pembunuhan.

Baca juga: Kronologi Demo Nigeria: Kebrutalan Polisi dan Tuntutan Reformasi

Kondisi tersebut mendorong banyak pelancong di Nigeria lebih memilih layanan perjalanan udara atau kereta api.

Menteri Transportasi Nigeria Rotimi Amaechi menyalahkan pandemi virus corona telah memaksa kontraktor China untuk mengurangi tenaga kerja mereka menjadi 3.000 orang dari 10.000 orang.

Sehingga, hal tersebut menyebabkan semakin molornya pengerjaan proyek pembangunan jalur kereta api tersebut.

Proyek kereta api lain di Nigeria dilaporkan sedang dalam berbagai tahap penyelesaian.

Baca juga: Demo Nigeria Merembet ke London, Ratusan Pedemo Turun ke Jalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com