Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Moorissa Tjokro, Satu-satunya Gadis WNI Insinyur Autopilot Mobil Tesla

Kompas.com - 03/12/2020, 17:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Moorissa Tjokro (26) adalah 1 dari hanya 6 Autopilot Software Engineer perempuan yang bekerja untuk perusahaan Tesla, di California.

Ia mengakui bahwa profesi ini masih jarang ditekuni perempuan. Belum lama ini, ia dipercaya ikut menggarap fitur swakemudi atau Full-Self-Driving untuk Tesla.

Baru-bari ini, perusahaan mobil Tesla di Amerika Serikat meluncurkan fitur kecerdasan buatan swakemudi penuh atau Full-Self-Driving versi beta, yang kini sudah tersedia secara terbatas bagi para pengguna mobilnya.

Baca juga: Tesla Siap Rilis Teknologi Berkendara Otonom Akhir Tahun Ini

Di balik penggarapan fitur ini ada sosok warga Indonesia, Moorissa Tjokro (26), yang berprofesi sebagai Autopilot Software Engineer atau insinyur perangkat lunak autopilot untuk Tesla di San Francisco, California.

“Sebagai Autopilot Software Engineer, bagian-bagian yang kita lakukan, mencakup computer vision, seperti gimana sih mobil itu (melihat) dan mendeteksi lingkungan di sekitar kita."

"Apa ada mobil di depan kita? Tempat sampah di kanan kita? Dan juga, gimana kita bisa bergerak atau yang namanya control and behavior planning, untuk ke kanan, ke kiri, maneuver in a certain way (manuver dengan cara tertentu.red),” ujar Moorissa Tjokro lewat wawancara dengan VOA belum lama ini.

Moorissa Tjokro (tengah) Autopilot Software Engineer Tesla, bersama rekan-rekan kerjanya.DOK MOORISSA TJOKRO via VOA INDONESIA Moorissa Tjokro (tengah) Autopilot Software Engineer Tesla, bersama rekan-rekan kerjanya.
Bekerja untuk Tesla sejak Desember 2018 silam, sebelum dipercaya menjadi Autopilot Software Engineer, Moorissa ditunjuk oleh Tesla untuk menjadi seorang Data Scientist, yang juga menangani perangkat lunak mobil.

“Sekitar dua tahun yang lalu, temanku sebenarnya intern (magang) di Tesla. Dan waktu itu dia sempat ngirimin resume-ku ke timnya. Dari situ, aku tuh sebenarnya enggak pernah apply, jadi langsung dikontak sama Tesla-nya sendiri. Dan dari situlah kita mulai proses interview,” kenangnya.

Baca juga: Mobil Listrik Tesla Model X Bisa Dibobol via Bluetooth

Sehari-harinya, perempuan kelahiran 1994 ini bertugas untuk mengevaluasi perangkat lunak autopilot, serta melakukan pengujian terhadap kinerja mobil, juga mencari cara untuk meningkatkan kinerjanya.

“Kita pengin banget, gimana caranya bisa membuat sistem itu seaman mungkin. Jadi sebelum diluncurkan autopilot software-nya, kita selalu ada very rigorous testing (pengujian yang sangat ketat), yang giat dan menghitung semua risiko-risiko agar komputernya bisa benar-benar aman untuk semuanya,” jelas perempuan yang sudah menetap di Amerika sejak 2011 ini.

Bekerja hingga 70 jam seminggu

Fitur Full-Self-Driving ini adalah salah satu proyek terbesar Tesla yang ikut digarap oleh Moorissa, yang merupakan tingkat tertinggi dari sistem autopilot, di mana pengemudi tidak perlu lagi menginjak pedal rem dan gas.

“Karena kita pengin mobilnya benar-benar kerja sendiri. Apalagi kalau di tikungan-tikungan. Bukan cuman di jalan tol, tapi juga di jalan-jalan yang biasa,” tambah perempuan yang hobi melukis di waktu senggangnya ini.

Moorissa mengaku bahwa proses penggarapan fitur ini “benar-benar susah” dan telah memakan jam kerja yang sangat panjang, khususnya untuk tim autopilot, mencapai 60-70 jam seminggu.

Baca juga: Valuasi Pasar Tesla Tembus 500 Miliar Dollar AS

Salah satu tugas Moorissa Tjokro adalah menguji kinerja mobil Tesla beserta perangkat lunaknya.DOK MOORISSA TJOKRO via VOA INDONESIA Salah satu tugas Moorissa Tjokro adalah menguji kinerja mobil Tesla beserta perangkat lunaknya.
Walau belum pernah berinteraksi secara langsung dengan CEO Elon Musk, banyak pekerjaan Moorissa yang khusus diserahkan langsung kepadanya.

“Sering ketemu di kantor dan banyak bagian dari kerjaan saya yang memang untuk dia atau untuk dipresentasikan ke dia,” ceritanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com