Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200.000 Polisi Jaga Makam Maradona untuk Hindari 'Perampokan' Jasad Legenda Argentina Itu

Kompas.com - 02/12/2020, 05:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber The Sun

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Sebanyak 200 ribu polisi akan menjaga ketat permakaman di mana Diego Maradona, pesepak bola legenda Argentina dimakamkan untuk mengantisipasi 'perampok', lapor The Sun Selasa, (1/12/2020).

Para pejabat Argentina khawatir, penggemar fanatik Maradona akan bersekongkol menjarah kuburan Maradona untuk mengumpulkan 'kenang-kenangan' dari Superstar Piala Dunia itu.

Baca juga: Digerebek, Dokter Pribadi Maradona Marah dan Menangis

Kementerian Keamanan Argentina mengatakan bahwa beberapa langkah ketat akan diberlakukan setidaknya selama satu minggu untuk mencegah insiden apa pun di permakaman Bella Vista, pinggir ibu kota Buenos Aires.

Maradona, sosok legenda yang gol 'Hand of God'-nya membuat Inggris terdepak dari Piala Dunia 1986, meninggal pekan lalu dalam usia 60 tahun.

Maradona mengalami serangan jantung setelah menjalani operasi pengambilan darah beku di otaknya.

Pekan lalu, ribuan orang berduyun-duyun mengantre demi bisa melihat tubuh pahlawan nasional Argentina itu untuk terakhir kalinya.

Baca juga: Maradona Meninggal, Dokternya Mengaku Dijadikan Kambing Hitam

Orang-orang menyembah Maradona

Upaya yang diusahakan oleh petugas polisi Argentina dikarenakan mereka khawatir peristiwa 1987 terulang, ketika 'perampok kuburan' merampok makam mantan presiden Argentina, Juan Peron.

Seorang narasumber anonim berkata dikutip The Sun, "Pihak berwenang tidak ingin ambil risiko. Orang-orang menyembah Diego [Maradona] dengan cara yang sama dengan mereka mengagumi Peron dan ada ketakutan yang mendasar bahwa mungkin bisa jadi ada upaya pembobolan dan mengeluarkan bagian tubuh [Maradona]."

Baca juga: Maradona Meninggal, Kantor Dokter Pribadinya Digeledah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com