Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Ini Makan Ikan Mentah untuk Buktikan Covid-19 Tak Menyebar

Kompas.com - 19/11/2020, 13:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

COLOMBO, KOMPAS.com - Seorang politisi Sri Lanka menjadi sorotan sekaligus menimbulkan rasa mual setelah dia makan ikan mentah untuk membuktikan Covid-19 takkan menyebar.

Mantan menteri perikanan Dilip Wedaarachchi secara terang-terangan menggigit dan memakan ikan itu saat konferensi pers, yang membuat awak media terkejut.

Aksi yang terjadi pada Selasa (17/11/2020) itu merupakan bentuk upaya Dilip meningkatkan penjualan ikan, yang lesu karena wabah virus corona.

Baca juga: Depresi karena Lockdown Covid-19, Ibu Ini Tembak 2 Anaknya

Namun berdasarkan laporan News First di Sri Lanka, perbuatan si politisi justru menuai rasa jijik dari jurnalis, di mana dia diejek "cara makan seperti beruang".

Penjualan hasil laut mengalami penurunan tajam buntut klaster Covid-19 di Central Fish Market yang berlokasi di pinggiran ibu kota Colombo.

Dilansir The Sun Rabu (18/11/2020), Dilip tengah menggelar konferensi pers ketika dia mengeluarkan seekor ikan mati dan mengayunkannya.

"Warga kita di industri perikanan tidak bisa menjual hewan laut. Jadi saya membawa ikan ini kepada Anda," ujar si mantan menteri.

Dilip kemudian mengatakan bahwa rakyat di Asia Selatan itu tidak perlu takut makan ikan, karena takkan menyebarkan Covid-19.

Bersamaan dengan pernyataanya itu, si politisi kemudian menggigit ikan itu di bagian perut, dan mengunyahnya dalam keadaan mentah.

Dilip Wedaarachchi yang berasal dari kalangan oposisi menjabat sebagai menteri perikanan di Sri Lanka hingga akhir tahun lalu.

Infeksi virus corona yang menyebar di seluruh pasar membuat puluhan ribu ton ikan tidak bisa dijual karena aparat menutup tempat itu.

Harganya kemudian menurun tajam karena orang-orang berhenti membeli dan memakan ikan, di mana di sana merupakan upaya mereka berdiet.

Berdasarkan data di situs Worldometers, saat ini negara tetangga di India dan Pakistan itu mengalami 18.000 kasus Covid-19, dengan 66 korban meninggal.

Baca juga: UPDATE 10 Klaster Covid-19 di Jakarta dengan Kasus Aktif Terbanyak, Rutan hingga Kemenkes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com