SANAA, KOMPAS.com - Pengadilan yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman pada Sabtu (14/11/2020) menjatuhkan hukuman mati terhadap 21 orang, karena diduga menjadi mata-mata koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman, seperti dilansir Al Masirah TV.
Saluran berita televisi yang dikelola oleh kelompok pemberontak itu tidak menyebutkan identitas para terdakwa, tetapi mengatakan bahwa mereka semua adalah warga Yaman.
Dilaporkan Xinhua, hingga berita ini diunggah belum ada komentar dari pihak koalisi ataupun pemerintah Yaman.
Baca juga: Wacana Joe Biden Akhiri Dukungan AS kepada Arab Saudi dalam Perang di Yaman
Putusan pengadilan di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi itu merupakan putusan terbaru dari serangkaian sidang tertutup, terhadap lawan-lawan politik yang digelar oleh kelompok pemberontak tersebut.
Yaman terperosok ke dalam perang sipil sejak akhir 2014 saat kelompok Houthi dukungan Iran merebut kendali di beberapa provinsi di Yaman utara, dan memaksa pemerintahan Presiden Abd-Rabbuh Mansour Hadi yang didukung Arab Saudi meninggalkan Sanaa.
Koalisi militer pimpinan Saudi mengintervensi konflik Yaman pada Maret 2015 untuk mendukung pemerintahan Hadi.
Perang sipil tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat hampir 4 juta orang mengungsi, dan memaksa lebih dari 20 juta orang terjerumus ke ambang kelaparan.
Baca juga: Perang Yaman Memanas, Ibu Kota Arab Saudi Bisa Jadi Target Rudal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.