Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Oposisi di Perancis: Muslim Harus Dihormati

Kompas.com - 13/11/2020, 15:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

PARIS, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi di PerancisJean-Luc Melenchon, mengatakan bahwa di Perancis muncul kebencian terhadap Muslim yang mengatasnamakan sekularisme

Pemimpin sebuah gerakan bernama France Unbowed tersebut mengatakan bahwa kebencian yang dialamatkan atas nama sekularisme justru melenceng dari sekularisme itu sendiri.

“Ada kebencian terhadap Muslim dengan kedok sekularisme di negara ini (Perancis). Sekularisme tidak berarti membenci sebuah agama," kata Jean-Luc Melenchon kepada saluran BFM-TV, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: ISIS Klaim Serangan Bom Jeddah, Mengaku untuk Protes ke Perancis

Melenchon mengatakan, Muslim harus dihormati dan kecurigaan yang terus menerus dialamatkan terhadap mereka juga harus diakhiri.

Dia mengatakan akan terus mengulangi dan mempertahankan pernyataannya meskipun beberapa orang tidak menyukainya.

Melenchon juga menekankan bahwa dia menentang kebencian terhadap Muslim sebagaimana dilansir dari Yeni Safak, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: ISIS Klaim Serangan Bom Jeddah, Mengaku untuk Protes ke Perancis

Dia juga menambahkan bahwa metode memerangi terorisme harus diubah.

Pernyataannya tersebut keluar setelah adanya pernyataan dari Presiden Perancis Emmanuel Macron dan politisi Perancis lainnya yang dianggap menghina umat Islam.

Bulan lalu, Macron menggambarkan Islam sebagai "agama yang sedang krisis".

Baca juga: Ibu dari Remaja Perancis-Irlandia yang Hilang, Kritik Polisi Malaysia Saat Pemeriksaan

Dia juga mengumumkan rencananya untuk mengeluarkan produk hukum yang lebih ketat untuk menangani "separatisme Islam" di Perancis.

Ketegangan di Perancis terjadi setelah seorang guru di Paris bernama Samuel Paty dibunuh dan dipenggal pada 16 Oktober.

Dia dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para siswanya di kelas.

Baca juga: Penembak Pendeta di Lyon Perancis Ungkap Motif Perbuatannya karena Cemburu

Kartun Nabi Muhammad diterbitkan oleh majalah satire yang diterbitkan tiap pekan asal Perancis, Charlie Hebdo.

Macron turut membela penerbitan kartun Nabi Muhammad dan tidak melarangnya sehingga memicu kemarahan di dunia Muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yeni Safak
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com