Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata-mata Super Rusia, Pria Ini Curi Data Rahasia AS dan Sekutunya Selama 32 Tahun

Kompas.com - 12/11/2020, 08:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pria di Rusia diklaim sebagai mata-mata super, setelah dia berhasil mencuri data rahasia dari AS dan sekutunya selama 32 tahun.

Yuri Shevchenko, yang meninggal dalam usia 81 tahun pada pekan lalu, disebut berhasil mendapatkan berbagai data intelijen level tinggi dari negara Barat.

Kematian Shevchenko diumumkan oleh badan intelijen Rusia untuk luar negeri, SVR, di mana dia juga sempat bekerja sebagai agen KGB saat era Uni Soviet.

Baca juga: Indonesia Tolak Permintaan AS Daratkan Pesawat Mata-mata P-8 Poseidon di Tanah Air

Kariernya di SVR dan KGB adalah "agen ilegal", di mana dia bakal menjalankan operasi tanpa dilindungi diplomatik, dan terjadi antara 1969 sampai 2001.

Saat bekerja di negara Barat, dia disebut mengontrol aktivitas spionase di Gedung Putih, Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Badan Penyelidik Federal (FBI).

Kantor berita lokal Sputnik memberitakan, Shevchenko juga pernah berada di markas Organisasi Kerja Sama Atlantik Utara (NATO) dan Kementerian Luar Negeri AS.

Penghargaan tertingginya adalah ketika dia disebut berhasil mencuri 300 volume dokumen rahasia level tinggi NATO, dan meneruskannya ke Kremlin.

Shevchenko mendapat penghargaan langka di mana fotonya terpampang di monumen khusus bagi para telik sandi "Negeri Beruang Merah".

Tiga tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengganjarnya dengan Pahlawan Rusia, yang merupakan gelar tertinggi di negara itu.

Baca juga: Dituduh Kirim Mata-mata, Taiwan: Ini Jebakan Baru China

Detil metode maupun skala spionase yang dilakukannya dirilis setelah Shevchenko meninggal pada 6 November, dikutip The Sun Selasa (10/11/2020).

"D Italia, Jerman, Inggris... Di mana pun dia berada, dia melakukan penyamaran yang tak biasa, menjadi seniman," ulas TV Zvezda.

Shevchenko disebutkan adalah seniman lukis yang luar biasa, dan memahami sejarah lukis serta bermimpi melukis di istana matau kantor pemerintahan.

Dia lulus dari Institut Arsitektur Moskwa dan mendapatkan Penghargaan Stalin, yang setelah dia tak ada lagi yang memperolehnya.

Hidupnya berubah pada 1960-an saat bertemu Yuri Drizdov, pendiri unit khusus Vympel sekaligus Wakil Ketua Dinas Rahasia KGB.

"Dari situ, dia kemudian menyadari bahwa tidak profesi yang lebih penting selain melindungi Ibu Pertiwi," ulas TV Zvezda.

Baca juga: Jaringan Global Agen Rahasia China dari Tawarkan Posisi Direktur hingga Jebakan Perempuan Atraktif

Halaman:
Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com