Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati Orang Kulit Hitam yang Ternyata Penderita Gangguan Mental

Kompas.com - 29/10/2020, 10:33 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PHILADELPHIA, KOMPAS.com - Komisaris Polisi Philadelphia, Amerika Serikat (AS) Danielle Outlaw berjanji untuk merilis bukti video pasca kematian pria kulit hitam Walter Wallace (27) yang memiliki riwayat gangguan mental pada Senin (26/10/2020).

Melansir Associated Press (AP) Walter Wallace ditembak polisi di Philadelphia pada Senin pukul 16.00 waktu setempat. Polisi mengatakan mereka menembak Wallace setelah dia mengabaikan perintah untuk menjatuhkan pisau.

Kematian Wallace meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi di negara bagian medan pertempuran pemilihan presiden Amerika itu.

Baca juga: Polisi Tembak Pria Kulit Hitam Lagi, Aksi Protes Pecah di Philadelphia

 

Ibu Wallace mengatakan dia telah memperingatkan polisi pada Senin sore bahwa putranya itu sedang mengalami krisis kesehatan mental.

Oleh karenanya, pada konferensi pers yang digelar Rabu (28/10/2020) kemarin, departemen kepolisian mengeluhkan kurangnya unit kesehatan mental atau cara yang tepat dalam mengoordinasikan antara panggilan polisi dengan spesialis kejiwaan.

“Kami tidak memiliki unit kesehatan perilaku, yang sangat dibutuhkan,” kata Outlaw.

Sejak saat itu, lebih dari 90 orang telah ditangkap dan sekitar 50 petugas polisi terluka dalam bentrok antara pedemo dan pengacau, termasuk sekitar 1.000 orang yang tiba-tiba menyerbu pusat perbelanjaan pada Selasa malam, memecahkan jendela dan menjarah barang dagangan.

Baca juga: Orang Kulit Hitam Sering Jadi Korban, Larangan Pakai Saggy Pants Akan Dicabut

Pemandangan itu meletus di sisi lain kota, berkilometer jauhnya dari lingkungan Wallace, tempat protes sedang berlangsung.

"Kami tidak memiliki informasi untuk memperingatkan kami tentang ini," kata Wakil Komisaris Melvin Singleton. "Pada saat itu... kerusakan telah terjadi."

Bentrokan itu terjadi ketika Pennsylvania muncul sebagai fokus utama dari pemilu 2020 yang kontroversial, dengan Presiden AS Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden, terkurung dalam pertempuran memperebutkan 20 suara elektoral negara bagian.

Kedua kandidat telah sering melakukan penghentian kampanye di negara bagian itu.

Baca juga: Kronologi Polisi AS 7 Kali Tembak Punggung Pria Kulit Hitam Jacob Blake

Lebih dari 9 juta warga Pennsylvania telah mendaftar untuk memberikan suara, dan banyak orang di Philadelphia menunggu dalam antrean berjam-jam minggu ini untuk meminta surat suara lewat pos sebelum batas waktu pada Selasa, saat berita tentang penembakan polisi menyebar.

Pejabat kota pada Rabu mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan jam malam di kota mulai jam 9 malam hingga pukul 6 pagi, saat pemilik bisnis membersihkan kerusakan dari huru-hara.

Wali kota Jim Kenney mengatakan kepada wartawan bahwa Garda Nasional Pennsylvania juga akan dikerahkan untuk membantu melindungi properti dan membantu polisi. Pasukan pertama diharapkan hadir pada Jumat dan Sabtu.

Baca juga: Polisi di AS Dipecat Setelah Tembak Mati Remaja Kulit Hitam

Otoritas berjanji adakan unit layanan kesehatan mental

Kerusuhan dimulai Senin malam, tak lama setelah Wallace (27) tewas, dan memicu protes di tempat lain, termasuk di Washington DC, wilayah Brooklyn di New York City dan Portland, di mana para demonstran saling berjabat tangan mereka dalam bentuk huruf "W" untuk menghormati Wallace.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com