Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi kepada PM Thailand: Tolong Mundurlah

Kompas.com - 26/10/2020, 14:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com – Partai oposisi terbesar meminta Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha untuk mengundurkan diri.

Hal itu mereka ungkapkan pada Senin (26/10/2020) ketika ketika parlemen membuka sesi khusus yang diinisiasi oleh Prayuth untuk membahas protes berbulan-bulan.

Demonstrasi yang dipimpin mahasiswa awalnya menuntut pengunduran diri Prayuth dan menyerukan konstitusi baru sebagaimana dilansir dari Reuters.

Namun akhir-akhir ini, tuntutan demonstran melebar terhadap monarki Thailand dan menyerukan reformasi untuk membatasi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

Baca juga: Pengawalnya Positif Covid-19, Raja Thailand Dilarikan ke Rumah Sakit

“Perdana menteri adalah penghalang dan beban utama negara. Tolong mundurlah dan semuanya akan berakhir dengan baik,” kata Sompong Amornvivat, pemimpin partai oposisi Pheu Thai.

Prayuth menginisiasi sesi khusus tersebut setelah memberlakukan status darurat nasional pada 15 Oktober untuk menekan demonstrasi.

Namun pemberlakuan status tersebut justru membuat demonstran menjadi semakin marah dan ribuan orang kembali tumpah di Bangkok.

“Saya yakin bahwa hari ini, terlepas dari perbedaan pandangan politik kita, semua orang masih mencintai negara ini,” kata Prayuth dalam pidato pembukaannya.

Baca juga: Viral Video Raja Thailand Vajiralongkorn Ucapkan Terima Kasih kepada Pendukungnya

Tetapi para penentang dan pemimpin protes tidak yakin kalau sesi parlemen tersebut mampu menyelesaikan krisis di Thailand.

Mayoritas kursi di parlemen Thailand diduduki oleh pendukung Prayuth dan seluruh majelis tinggi dipilih olehnya.

Prayuth merebut kekuasaan pada 2014 dengan menggulingkan Perdana Menteri dari Partai Pheu Thai, Yingluck Shinawatra.

Para pengunjuk rasa menuduh Prayuth merekayasa pemilihan umum tahun lalu. Namun, Dia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa hasil dari pemilihan umum sudah adil.

Baca juga: Aliansi Teh Susu: Demonstran Thailand Tiru Taktik Pedemo Hong Kong

Melanggar tabu yang sudah lama ada, para pengunjuk rasa juga menyerukan agar kekuasaan raja dikurangi.

Mereka mengatakan monarki Thailand telah membantu memungkinkan dominasi militer di Negeri “Gajah Putih” selama beberapa dekade terakhir.

Pihak Istana Kerajaan Thailand tetap tidak memberikan komentar sejak dimulainya protes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com