Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preview Debat Capres AS Terakhir: "Mute" Mikrofon dan Biden yang Terbuai

Kompas.com - 22/10/2020, 21:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan berhadapan dengan Joe Biden lagi, di debat calon presiden (capres) terakhir Kamis malam (22/10/2020) waktu setempat.

Debat capres terakhir ini digelar di Nashville, dua minggu jelang pemilihan presiden (pilpres) yang jatuh pada 3 November.

Debat pertama yang berlangsung kacau karena penuh interupsi, membuat penyelenggara menerapkan aturan baru yakni mikrofon yang bisa dimatikan (mute) untuk menjaga ketertiban acara.

Baca juga: Mikrofon Bisa Di-mute di Debat Capres Terakhir, Timses Trump Marah

Selama dua menit capres diberi waktu untuk menjawab pertanyaan moderator, dan mikrofon capres lain akan dimatikan saat capres yang satunya menjawab.

"Saya rasa mute ini sangat tidak adil dan menurut saya itu sangat buruk," kata Trump pekan ini dan mencap moderator debat Krister Welker sebagai "Demokrat radikal".

Biden (77) tidak memilki jadwal kampanye publik selama tiga hari beruntun, sebaliknya Trump (74) hampir berkampanye setiap hari.

Barack Obama pun bingung dengan keputusan eks wapresnya itu, dan mendesak agar Demokrat tidak terbuai dalam kepuasan dengan keunggulan jauh Biden di jajak pendapat.

Dia mengingatkan pada 2016 ketika survei memfavoritkan Hillary Clinton, tapi justru disalip Trump pada hari pemilihan.

Baca juga: Jelang Pilpres AS, Beredar Teror Email Berisi Paksaan Memilih Trump

"Tidak kali ini"

"Kami tidak boleh berpuas diri. Saya tidak peduli dengan jajak pendapat," kata Obama saat berkampanye di Philadelphia, Pennsylvania, salah satu dari segelintir negara bagian krusial di pilpres AS.

"Ada banyak polling terakhir kali. Tidak terbukti. Karena banyak sekali orang yang tinggal di rumah. Dan malas dan bersantai. Tidak kali ini. Tidak dalam pemilihan ini," lanjutnya dikutip dari AFP.

Dia juga berkata ke para pendukungnya, bahwa terlalu banyak yang dipertaruhkan jika Trump tetap memimpin negara empat tahun lagi.

Baca juga: Aturan “Matikan Mikrofon” Diterapkan dalam Debat Capres AS Terakhir

"Dan kita semua harus hidup dengan konsekuensi dia membuktikan dirinya tidak mampu menangani pekerjaan itu dengan serius."

Wabah virus corona telah menewaskan lebih dari 220.000 orang di "Negeri Paman Sam" dan membuat perekonomian negara itu goyah, memicu kritik keras pada penanganan pandemi oleh Trump.

Saat Obama berada di Pennsylvania, Trump mengunjungi North Carolina, negara bagian krusial lain di pilpres, yang berusaha dimenangkannya lagi seperti empat tahun lalu.

Trump berpesan bahwa wabah virus corona praktis sudah berakhir dan membahas skandal bisnis putra Biden, Hunter, saat ayahnya menjabat wakil presiden.

Baca juga: Biden Perkasa di Survei, Bagaimana Peluang Trump 2 Minggu Jelang Pilpres AS?

Polling dari Quinnipiac University tentang kemungkinan pemilih yang dirilis pada Rabu memberi keunggulan Biden 51-43 di Pennsylvania, yang dimenangkan Trump dengan selisih tipis pada 2016.

Trump membuntuti Biden dalam polling nasional, dan polling Quinnipiac lainnya menunjukkan jalan terjal bagi taipan real estate itu untuk terpilih lagi.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan Trump dan Biden sama kuat 47-47 di Texas, negara bagian yang dimenangkan Trump dengan selisih 9 poin empat tahun lalu dan Texas belum pernah dimenangkan Demokrat lagi setelah Jimmy Carter pada 1976.

Lebih dari 40 juta orang Amerika telah memilih, menurut US Elections Project dari University of Florida, hampir 30 persen dari total pemilih pada 2016.

Baca juga: Kamala Harris Garang di Debat Cawapres AS, Pamannya Kasihan ke Mike Pence

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com