Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Covid-19 Dinilai Buruk, Pengaruh Diplomatik Indonesia Anjlok pada 2020

Kompas.com - 20/10/2020, 14:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pengaruh diplomatik Indonesia anjlok sebesar 5,2 persen akibat buruknya penanganan Covid-19, namun mengalami peningkatan reputasi dalam hubungan ekonomi sebesar 0,9 persen.

Demikian hasil survei lembaga think tank ternama Australia, Lowy Institute, yang dirilis pekan ini yang bertajuk Asia Power Index 2020 mengukur reputasi suatu negara dalam sejumlah indikator.

Asia Power Index terdiri atas delapan tolok ukur tema kekuatan, 30 subtema, serta 128 indikator.

Lebih dari setengah indikator-indikator ini merupakan hasil riset Lowy sendiri dan selebihnya dikompilasi dari sejumlah sumber publikasi nasional dan internasional.

Laporan Lowy yang diterima ABC Indonesia menyebutkan reputasi Indonesia juga mengalami penurunan dalam hal jaringan pertahanan, ketangguhan, dan kapabilitas militer.

Baca juga: Gelombang Kedua Covid-19 di Eropa Lebih Buruk dari Gelombang Pertama

Sebaliknya, Indonesia meraih poin tertinggi di bidang relasi ekonomi, pengaruh budaya, kapabilitas ekonomi serta sumber daya masa depan.

"Faktor terbesar yang berkontribusi terhadap menurunnya kekuatan Indonesia di Asia tahun ini yaitu cara mereka menangani Covid-19," jelas Alyssa Leng dari Lowy Institute dan terlibat dalam survei ini.

"(Penanganan Covid-19 Indonesia) terburuk kelima di antara negara-negara kawasan," katanya kepada wartawan ABC Indonesia Farid M Ibrahim.

Laporan Lowy menyebutkan secara keseluruhan skor Indonesia tahun ini menurun 0,7 persen dibandingkan tahun lalu.

Indonesia termasuk salah satu dari 18 negara di kawasan yang juga mengalami penurunan reputasi, terutama karena dampak pandemi virus corona.

Baca juga: KPU: Jika Pandemi Covid-19 Makin Buruk, Pilkada Memungkinkan Ditunda

Disebutkan, Indonesia mendapatkan skor terbaik untuk sumber daya masa depan, menempati urusan ke-5, namun mendapatkan skor terendah dalam tolok ukur jaringan pertahanan, menempati urutan ke-14.

Menurut Alyssa, cara Indonesia menangani pandemi tidak disukai oleh para responden yang disurvei, yang terdiri dari kalangan diplomat, pengambil kebijakan, analis, serta pakar kesehatan.

"Para pakar ini juga berpandangan bahwa reputasi internasional Indonesia semakin memburuk akibat cara penanganan virus corona," katanya.

"Selain itu mereka juga berpandangan bahwa Indonesia tak berkontribusi banyak pada langkah-langkah multilateral dalam penanganan pandemi," tambah Alyssa.

Laporan ini menyebutkan Indonesia mengalami peningkatan besar dalam hal hubungan ekonomi, yaitu naik satu peringkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com