Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Jadi Pembeli, Iran Bakal Jual Senjata Setelah Embargo Berakhir

Kompas.com - 19/10/2020, 19:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menyatakan, mereka bakal menjual lebih banyak senjata daripada membeli setelah mengumumkan embargo dari PBB telah berakhir.

Teheran menerangkan, larangan yang sudah diberlakukan selama 10 tahun terakhir sudah "otomatis" tercabut pada Minggu (18/10/2020).

Mereka mengacu kepada perjanjian nuklir 2015 dengan AS, yang kemudian ditarik sepihak pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Baca juga: Embargo PBB Berakhir, Menlu AS: Siapa Pun Jual Senjata ke Iran Akan Disanksi

"Sebelum menjadi pembeli, Iran sudah punya kemampuan memasok ke negara lain," terang juru bicara kementerian luar negeri, Saeed Khatibzadeh, dikutip AFP Senin (19/10/2020).

Khatibzadeh menuturkan mereka tidak seperti AS, yang menjual senjata kepada Arab Saudi untuk dipakai memerangi pemberontak Houthi di Yaman.

Berakhirnya embargo senjata membuat Iran bisa membeli atau menjual peralatan militer seperti tank, kendaraan lapis baja, artileri, hingga helikopter.

Khatibzadeh mengatakan, mereka bakal "bertindak bijaksana" dengan menjual persenjataan ke negara lain "setelah memperhitungkan kalkulasinya".

Sementara Menteri Pertahanan Amir Hatami berkata bahwa rival Arab Saudi di Timur Tengah itu sangat yakin dengan kemampuan militer mereka.

Dia menjelaskan Perang Iran-Irak pada 1980-an mengajarkan mereka untuk "bergantung pada diri sendiri", dan mencukupkan kebutuhan alutsista secara lokal hingga 90 persen.

Hatami mengeklaim bahwa sejumlah negara sudah menyatakan ketertarikan, dan menegaskan bahwa fokus mereka saat ini adalah menjual, bukan membeli.

Larangan penjualan alutsista (alat utama sistem persenjataan) itu berakhir pada 18 Oktober, sesuai kesepakatan perjanjian nuklir 2015.

Hanya saja, AS sudah berargumen penjualan senjata ke Iran melanggar resolusi PBB, dan mengancam siapa pun yang berani menentang mereka dengan sanksi.

Pada 2018, Presiden Trump secara sepihak mengeluarkan AS dari kesepakatan era Barack Obama, dan mulai menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi.

Baca juga: Oposisi Pengasingan Iran Ungkap Teheran Miliki Fasilitas Nuklir Rahasia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com