Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HIndari Pertumpahan Darah, Presiden Kirgistan Mengundurkan Diri

Kompas.com - 15/10/2020, 22:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

BISHKEK, KOMPAS.com - Presiden Kirgistan Sooronbay Jeenbekov menyatakan mengundurkan diri untuk menghindari pertumpahan darah, buntut demo yang berlangsung selama berhari-hari.

"Saya tidak ingin dalam sejarah sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembak warganya sendiri," ujar Jeenbekov dalam rilisnya.

Sejak pemilihan parlemen pada 4 Oktober, Kirgistan berada dalam krisis dengan demonstran meminta pejabat pemilu membatalkan hasilnya.

Baca juga: Kini Giliran Kirgistan yang Ingin Mengganti Nama Ibu Kota

Jeenbekov menjadi presiden ketiga dalam sejarah negara di Asia Tengah itu yang memutuskan mengundurkan diri karena meningkatnya aksi massa sejak 2005.

Ketika memutuskan untuk mundur, presiden yang berkuasa sejak 2017 itu menyerukan perdamaian karena negara tengah di ambang konflik.

"Militer dan pasukan keamanan jelas akan menggunakan senjata guna melindungi bangunan negara. Darah pun terancam tertumpah," kata dia.

"Karena itu, saya meminta kepada kedua belah pihak untuk tidak jatuh ke dalam provokasi," kata presiden berusia 61 tahun tersebut.

Dia juga menyerukan kepada Perdana Menteri Sadyr Japarov yang baru dilantik dan oposisi untuk menarik pendukung mereka dari ibu kota Bishkek.

Kerusuhan mulai terjadi setelah massa oposisi memenuhi jalanan Bishkek dan menyerbu bangunan pemerintah serta menuntut dua hal.

Baca juga: Meludah Sembarangan di Kirgistan, Siap-siap Didenda Rp 1 Juta

Yakni pemilihan ulang dan pengunduran diri Presiden Jeenbekov, yang mereka anggap sangat memihak Rusia, dikutip BBC Kamis (15/10/2020).

Massa menyatakan bahwa pemilu telah dicurangi, klaim yang didukung oleh kelompok pemantau internasional menjadi "perhatian besar mereka".

Lebih dari 1.200 orang terluka dengan satu orang dikabarkan tewas dalam kerusuhan yang sudah memasuki pekan kedua ini.

Pada Rabu (14/10/2020), Jeenbekov memberikan persetujuan untuk pelantikan Japarov setelah parlemen meloloskannya hingga dua kali.

Baca juga: Ancaman Teror, Kirgistan Batalkan Laga Sepakbola Lawan Myanmar

Japarov merupakan seorang nasionalis yang tengah menjalani hukuman penjara hingga dia dibebaskan oleh pendukunya pekan lalu.

Sesuai aturan, ketua parlemen akan menjadi kepala negara sementara. Tetapi pendukung Japarov juga memintanya untuk mundur.

Situasi tersebut bisa membuat PM Japarov menjadi satu-satunya penguasa di Kirgistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com