Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru, 24 Universitas di India Dinyatakan Palsu

Kompas.com - 08/10/2020, 12:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Xinhua

NEW DELHI, KOMPAS.com – Komisi Hibah Universitas (UGC) India mengumumkan bahwa sebanyak 24 universitas di India dinyatakan palsu.

Pengumuman resmi dari UGC India tersebut disampaikan pada Rabu (7/10/2020) sebagaimana dilansir dari Xinhua.

UGC India menyatakan bahwa institusi-institusi gadungan ini tidak berwenang untuk memberikan gelar apa pun kepada mahasiswa.

Baca juga: India Sukses Uji Coba Rudal yang Mampu Luncurkan Torpedo Ratusan Kilometer Jaraknya

Sebanyak delapan institusi dinyatakan palsu di Negara Bagian Uttar Pradesh di India utara, tujuh di Delhi, dan dua institusi masing-masing di Benggala Barat dan Odisha.

Universitas gadungan sisanya terdapat masing-masing di Karnataka, Kerala, Maharashtra, Puducherry, dan Andhra Pradesh.

"Dengan ini kami menginformasikan kepada mahasiswa dan masyarakat luas bahwa saat ini 24 lembaga yang tidak diakui dan menjalankan operasi yang bertentangan dengan undang-undang UGC,” tulis UGC melalui sebuah pernyataan.

Baca juga: Nasib Pekerja Kesehatan di India, Niat Membantu Justru Ditindas oleh Warga Terinfeksi Covid-19

Oleh sebab itu, UGC menambahkan ke-24 universitas tersebut dinyatakan sebagai universitas palsu.

Di India, UGC memiliki keunikan sebagai satu-satunya lembaga pemberi hibah yang mengemban sejumlah tanggung jawab.

Tanggung jawab tersebut yaitu menyediakan dana untuk universitas serta mengoordinasi, menetapkan, dan mempertahankan standar di lembaga pendidikan tinggi.

Baca juga: India Berencana Vaksinasi Rakyatnya Juli 2021, Jamin Keadilan Akses

Mandat dari UGC termasuk mempromosikan dan mengoordinasikan pendidikan universitas, menetapkan dan mempertahankan standar pengajaran, ujian, dan penelitian di universitas.

Selain itu UGC juga menyusun peraturan tentang standar minimum pendidikan, memantau perkembangan di bidang pendidikan perguruan tinggi atau universitas, serta menyalurkan hibah ke universitas dan sekolah tinggi.

Komisi ini juga berfungsi sebagai penghubung penting antara pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian dengan lembaga pendidikan tinggi.

UGC memberikan saran kepada pemerintah pusat dan negara bagian terkait langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan pendidikan universitas.

Baca juga: Buntut Kasus Pemerkosaan Gadis Dalit, 5 Polisi India Diskors

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Xinhua
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com