Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vanuatu Tanggapi Komentar Rasis dari Indonesia: Terlihat Terkoordinasi

Kompas.com - 30/09/2020, 16:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

PORT VILA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Vanuatu memberikan tanggapan atas komentar bernada rasis dalam bahasa Indonesia di media sosial yang mempromosikan pariwisata negaranya.

Vanuatu Tourism Office mengatakan pihaknya yakin telah menjadi target "perilaku tidak otentik yang terkoordinasi" di sejumlah akun media sosial mereka, seperti Facebook dan Instagram.

Ratusan komentar yang bernada rasis dan bermuatan politis diberikan di unggahan foto-foto yang mempromosikan budaya Vanuatu.

Baca juga: Instagram Pariwisata Vanuatu Diwarnai Komentar Rasial, Ini Tanggapan Kemenlu

Banyak komentar bahkan ditemukan di foto-foto yang sudah diunggah sejak Juli.

Kepada program ABC Radio Pacific Beat, Nick Howlett, manajer komunikasi Vanuatu Tourism Office mengatakan pihaknya tidak terkejut dengan ratusan komentar yang mereka terima.

Nick menjelaskan meskipun tidak sering terjadi, tapi komentar-komentar serupa pernah mereka lihat sebelumnya setiap kali pemimpin atau politisi Vanuatu mengangkat masalah Papua.

"Beberapa di antaranya terlihat sebagai perilaku tidak autentik yang terkoordinasi, karena tidak terlihat asli … dan tidak merefleksikan tindakan yang biasanya terjadi."

Ada dugaan jika banyak akun yang memberikan komentar sebagai akun yang baru dibuat atau akun bot, karena mereka belum mengunggah foto di profil mereka atau bahkan tak memiliki 'follower' sama sekali.

Bulan Oktober tahun lalu, Facebook dan Instagram menghapus akun-akun dari Indonesia yang juga mereka sebut memiliki "perilaku tidak otentik".

Baca juga: Mengintip Ekonomi Vanuatu, Negara Mungil yang Singgung HAM di Papua

Sebelumnya, Facebook dan twitter telah menutup sejumlah akun bot yang dianggap menjalankan propaganda Indonesia untuk membantah adanya pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Penutupan ini dilakukan setelah kantor berita Reuters menemukan dugaan TNI berada di belakang sejumlah situs propaganda yang mendukung penumpasan gerakan separatis di Papua.

Seorang penyelidik dari lembaga Open Source juga pernah menemukan adanya jaringan akun bot yang menyebarkan konten-konten yang mendukung Pemerintah Indonesia melalui jejaring sosial.

Menanggapi komentar bernada rasis yang ditujukan kepada Vanuatu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan jika mayoritas warga Indonesia memiliki sikap antirasisalisme.

"Dalam berkomentar akan berpulang pada kedewasaan masing-masing. Namun, saya percaya bahwa mayoritas bangsa kita antirasialisme karena kita bangsa yang pluralistik," kata Faizasyah kepada Kompas.com, kemarin (29/9/2020).

Baca juga: Tuduhan Vanuatu soal Papua dan Pembelaan Indonesia di Sidang PBB

"Anda tak mewakili orang Papua"

Komentar bernada rasis dan bermuatan politis di akun media sosial pariwisata Vanuatu ditemukan setelah perwakilan Indonesia memberikan tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Vanuatu soal pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com