Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2020, 12:13 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Guncangan politik kembali menerjang Malaysia. Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menyatakan dengan tegas dia telah mengamankan mayoritas kursi parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

“Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh” tegas Anwar berbicara pada konferensi pers di Hotel Le Meridien, Kuala Lumpur, Rabu siang (23/9/2020).

Mayoritas besar Anwar

Anwar melanjutkan pemerintahan barunya memiliki mayoritas yang besar, bukan mayoritas kecil beberapa kursi parlemen.

“Kita memerlukan pemerintahan yang kuat dan stabil untuk mengatasi sejumlah permasalahan yang sedang melanda negara ini.” sebut Anwar.

Presiden Partai Keadilan Rakyat itu menolak lebih jauh mengatakan berapakah kursi parlemen yang telah dipegangnya. Dia hanya mengatakan telah memiliki dua pertiga dukungan di parlemen yaitu minimal 148 kursi.

Baca juga: Gulingkan Muhyiddin, Anwar Ibrahim akan Jadi Perdana Menteri Baru Malaysia?

Diperlukan minimal 112 kursi untuk membentuk pemerintahan di Malaysia. Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin memiliki mayoritas sangat tipis 113 kursi. Oposisi total berjumlah 109 kursi.

Anwar mengatakan dia telah berkomunikasi dengan Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah melalui telepon.

Pertemuan dengan Sultan Abdullah untuk menerima mandat pemerintahan sudah dijadwalkan namun ditunda hingga Raja Malaysia itu meninggalkan Institut Jantung Nasional, di mana dia sedang dirawat karena gangguan kesehatan.

Politisi berusia 73 tahun itu tidak merinci lebih jauh partai manakah yang akan menjadi bagian dari pemerintahan barunya.

Anwar saat ini memimpin koalisi Pakatan Harapan yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinannya, Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Partai Amanah dengan total 91 kursi.

Baca juga: Anwar Ibrahim Gagal Batalkan Upaya Gugatan Menentang Pengampunan dari Raja Malaysia

Tidak diketahui apakah Partai Pejuang pimpinan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Partai Warisan yang berkuasa di negara bagian Sabah pimpinan Menteri Besar Shafie Apdal, dan Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) pimpinan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq akan ikut bergabung.

Anwar mengutarakan lebih jauh banyak parlementarian dari Perikatan Nasional yang menjumpainya mengungkapkan ketidakgembiraan mereka terhadap pemerintahan Muhyiddin.

Parlementarian inilah yang memutuskan mengganti haluan politik mereka memberikan mayoritas yang diperlukan suami Wan Azizah itu.

Disebutkan mereka-mereka ini adalah anggota dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Baca juga: Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq Daftarkan Partai Muda yang Didirikannya

Penantian 22 tahun Anwar segera berakhir?

Perkembangan politik ini sangat mengejutkan karena tidak ada tanda-tanda pemerintahan Muhyiddin akan jatuh. Ditambah lagi konsentrasi publik sedang terfokus pada pemilihan umum di negara bagian Sabah, Sabtu pekan ini (26/9/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com