Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Pengembangan PLTB Turun Selama Pandemi, tetapi Masih Tetap Diminati

Kompas.com - 21/09/2020, 17:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) onshore melonjak 20 persen pada 2019 dibandingkan 2018.

Lonjakan tersebut mayoritas disumbang oleh Eropa dan China yang gencar sekali membangun PLTB sebagaimana dilaporkan International Energy Agency (IEA).

Lembaga think tank energi tersebut awalnya juga memproyeksikan kapasitas terpasang PLTB pada 2020 juga akan lebih tinggi daripada 2019.

Namun, prediksi mereka meleset. Pandemi Covid-19 memukul seluruh sektor, tak terkecuali pengembangan pembangkit listrik.

Pada 2020, IEA melaporkan pertumbuhan kapasitas terpasang PLTB onshore justru turun 12 persen daripada 2019.

Baca juga: Inspirasi Energi: Konsumsi Minyak Dunia dan Pentingnya Saat Ini

Kabar baiknya adalah penurunan tersebut disebabkan karena penundaan proyek, bukan disebabkan oleh pembatalan pengembangan PLTB.

Sehingga, proyek-proyek pembangunan PLTB yang tertunda pada 2020 akan dilanjutkan pada 2021.

IEA memprediksi penambahan kapasitas terpasang PLTB pada 2020 menjadi 53 gigawatt (GW) dengan rincian 48 GW PLTB onshore dan 5 GW PLTB offshore.

Pada 2021, kapasitas terpasang PLTB diperkirakan akan bertambah 60 GW dengan rincian 52 GW PLTB onshore dan 8 GW PLTB offshore.

Sektor energi angin telah mengembangkan rantai pasokan yang saling berhubungan secara global, dengan manufaktur tersebar di semua benua.

China, Eropa, Amerika Serikat (AS), dan India adalah pusat manufaktur utama untuk berbagai suku cadang turbin angin.

Perakitan turbin angin secara lengkap biasanya membutuhkan masukan dari berbagai negara, logistik yang mulus, dan pengiriman tepat waktu.

Namun, penerapan karantina di pusat manufaktur utama telah mengganggu rantai pasokan turbin angin.

Baca juga: Inspirasi Energi: Sudah Punya PLTS Terbesar Dunia, UEA Berambisi Tambah Lagi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com