TAIPEI, KOMPAS.com - Militer Taiwan menyatakan pihaknya berhak membela diri dan melakukan serangan balasan atas setiap tindakan pelecehan dan ancaman di wilayahnya.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin (21/9/2020) tersebut merupakan peringatan terhadap China.
Sebelumnya, China mengirim sejumlah jet tempurnya melewati garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.
Ketegangan antara Taipei dan Beijing terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Presiden Taiwan Kecam China: Eksistensi Beijing akan Membawa Ancaman
China mengklaim Taiwan adalah wilayahnya dan mengatakan siap mengambilnya secara paksa jika diperlukan sebagaimana dilansir dari The Straits Times.
Sejumlah jet tempur China terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada Jumat (18/9/2020) dan Sabtu (19/9/2020).
Aksi China tersebut mendorong Taiwan mengerahkan jet tempurnya untuk mengusir jet tempur Negeri "Panda" tersebut.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyebut China sebagai ancaman bagi wilayah tersebut.
Baca juga: Taiwan Janjikan Hubungan Lebih Erat dengan AS, China Kirim 18 Jet Tempur
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pihaknya telah "mendefinisikan dengan jelas" prosedur penanggapan di tengah "gangguan frekuensi tinggi dan ancaman dari kapal perang dan pesawat musuh tahun ini".
Pihaknya menambahkan Taiwan memiliki hak untuk "membela diri dan melawan serangan".
“Taiwan tidak akan memprovokasi tetapi juga tidak takut pada musuh,” tambah Kementerian Pertahanan Taiwan.
Pekan lalu, China menggelar latihan militer setelah menyatakan kemarahannya atas kunjungan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) ke Taipei.
Baca juga: Pesan Tersembunyi AS, 2 Kali dalam 2 Bulan Kunjungi Taiwan di Tengah Hubungan Memanas dengan China
China murka atas peningkatan dukungan AS terhadap Taiwan, termasuk dua kunjungan delegasi AS dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Agustus, Menteri Kesehatan AS Alex Azar berkunjung ke Taiwan.
Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi Keith Krach juga berkunjung ke Taipei.
Sebenarnya AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Namun Negeri “Uncle Sam” merupakan pendukung internasional terkuat negara tersebut.
Baca juga: Diplomat AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Gelar Latihan Militer di Dekatnya
Bulan ini, China mengadakan serangkaian latihan militer berskala besar di dekat Taiwan.
Taipei menyebut latihan militer China tersebut sebagai sebuah provokasi yang serius.
Sedangkan China mengatakan latihannya tersebut adalah sebagai bentuk kebutuhan untuk melindungi kedaulatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.